Ketua REI Sulsel M Sadiq: PPKM di Jawa-Bali Berdampak ke Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selasan (Sulsel) M Sadiq menyebut dunia bisnis di masa pandemi sangat berbeda sebelum pandemi.

Hal tersebut dikatakannya saat menjadi pembicara di Webinar Marketing Innovation to Secure Cash Flow Universitas Ciputra School of Business Makassar.

Webinar tersebut digelar secara daring melalui aplikasi Zoom, Rabu (14/7/2021).

Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui Youtube dan Facebook Tribun Timur.

Webinar ini menghadirkan Direktur Ciputra Group, D. Agung Krispimandoyo dan Ketua DPD REI Sulsel, M. Sadiq sebagai pembicara.

Sadiq mengatakan bahwa dulu sebelum pandemi selalu membahas tentang marketing innovation to more benefits.

Namun sekarang lebih banyak membahas tentang bagaimana bisa bertahan.

“Memang itu akan terlihat dari to secure cash flow, karena data di bisnis kita. Jadi memang beda zamannya,” katanya.

Sekarang, kata Sabiq, cash flow terasa di hampir semua pengembang, baik pengembang kecil, menegah dan besar.

“Beda mungkin kalau sudah tbk dan lain-lain. Mungkin tidak terlalu terdampak,” ujarnya.

Di Sulsel, ia meyebut bahwa posisi 2020 KPR di angka Rp. 18 T.

“Dari Rp. 18 T itu triwulan pertama alhamdulillah ada kenaikan sekitar 4,7%. Triwulan kedua belum kami dapat datanya, tapi kami dengar meningkat lagi,” katanya.

Sekarang, pihaknya mengaku tertantang di triwulan ketiga.

Sebab, adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.

“Yang ada di Jawa pasti akan berimbas ke Sulawesi Selatan,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sebelum pandemi cash flow bisa diprediksi.

Namun, di pandemi ini, sambung dia, semua hal susah untuk diprediksi.

“Seperti misalnya di triwulan ketiga ini, kita prediksi akan naik, tapi adanya PPKM pasti berimbas dengan bisnis kita,” katanya.(*)