Tribun Tana Toraja
Kisah Haru Mahasiswi IAKN Toraja, Tak Sengaja Bertemu Ayahnya di Lokasi KKN Usai Terpisah 18 Tahun
Santi mendapat tugas untuk melakukan pendataan penduduk di salah satu rumah warga yang menyimpan semua data KK masyarakat.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Kisah pertemuan seorang anak dan ayah setelah berpisah selama 18 tahun di Tana Toraja, Sulawesi Selatan kini sedang viral.
Pertemuan anak dan ayahnya ini terekam dalam sebuah video amatir berdurasi 4 menit 9 detik.
Anak tersebut bernama Santi Mongan, mahasiswi Semester VI Jurusan Pendidikan Agama Kristen di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Santi Mongan bertemu dengan ayah kandungnya, Yulius Ello.
Pertemuan Santi dan ayahnya sangat mengharukan dan tidak disengaja.
Dimana, pertemuan keduanya terjadi saat Santi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampung ayahnya.
Santi menceritakan, awal ia terpisah dengan ayahnya saat berusia tiga tahun.
Saat itu mereka tinggal di perantauan. Suatu ketika, mereka hendak berkunjung ke rumah kerabatnya di Manggar, Kalimantan Timur.
Saat tiba di terminal, Yulius meminta Santi dan istrinya untuk berangkat duluan ke Manggar.
Namun hingga beberapa waktu Yulius tak datang-datang.
Sejak itulah Santi dan ibunya bernama Maria Mongan terpisah dengan Yulius.
Saat Santi berumur 5 tahun, ibunya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Tapparan, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja.
Mereka kembali ke Tapparan karena nenek Santi meninggal dunia.
Di Tapparan, Santi dan Ibunya memilih untuk menetap lantaran sang kakek saat itu sudah tinggal sendiri.
18 tahun kemudian, Santi yang sudah tumbuh dewasa melanjutkan pendidikan di IAKN Toraja.
Ia akhirnya melaksanakan KKN dan ditempatkan di Lembang Issong Kalua', Kecamatan Buntao', Toraja Utara.
Kental dalam ingatan Santi, bahwa daerah tersebut merupakan kampung halaman ayahnya.
Disela-sela melakukan KKN, Santi terus mencari tahu keberadaan ayahnya sambil berdoa ia segera dipertemukan.
Pada Minggu 11 Juli 2021, doa Santi dikabulkan.
Tanpa disengaja, Santi mendapat tugas untuk melakukan pendataan penduduk di salah satu rumah warga yang menyimpan semua data KK masyarakat.
Saat melakukan pendataan, Santi terfokus kepada sebuah fotocopy kartu keluarga yang tertulis nama Yulius Allo.
Santi dengan penuh harapan pun bergegas dan meminta salah satu warga untuk menemaninya ke rumah Yulius Allo.
Saat tiba di rumah tersebut Santi langsung bertemu dengan Yulius.
Namun Santi tak langsung mengungkapkan identitasnya.
Kepada Yulius, Santi terlebih memperlihatkan sebuah foto jadul saat ia sedang bersama ayah dan ibunya.
"Saya tanya, apa bapak mengenal orang dalam foto ini, tapi dia (Yulius) kelihatan bingung,"
"Mungkin karna belum jelas, dia lalu ambil kacamatanya terus melihat kembali foto yang kebetulan saya selalu simpan di dalam HP,"
"Tapi saat itu juga saya langsung buka masker dan bilang saya Santi Mongan pak, anakmu. Awalnya saya kira dia marah karena balik badan tapi ternyata hanya taruh kacamatanya baru datang peluk saya dengan erat," ungkap Santi.
Saat saling berpelukan, seketika tangisan Santi dan ayahnya pecah.
Tiga rekan Santi yang berada di rumah tersebut juga langsung mengabadikan momen haru dan bahagia itu.
"Mungkin ini sudah rencana dan jalan Tuhan, apalagi kemarin kami mau pergi cat jembatan, tapi tiba-tiba ditugaskan lagi untuk pendataan," ungkapnya.
Meski kini ayahnya telah memiliki keluarga baru, Santi tetap merasa bahagia apalagi telah dipertemukan setelah 18 tahun berpisah.(*)
Laporan Kontributor TribunToraja.com, @b_u_u_r_y
