Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Persib Bandung

Boaz Solossa Dikaitkan Persib Bandung Setelah Hengkang dari Persipura

Legenda hidup Persipura, Boaz Solossa dihubungkan dengan Persib Bandung jelang Liga 1 2021.

Editor: Muh Hasim Arfah
kompas.com
Mantan Pemain Persipura Jayapura, Boaz Solossa menjadi incaran tim pasca keluar dari Persipura. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Persib Bandung terus berbenah menuju pertandingan Liga 1 2021 – 2022.

Dalam Berita Persib Hari Ini, Tim Maung Bandung mengincar legenda hidup Persipura, Boaz Solossa.

Kabar ini menyeruak di tengah-tengah Persib membangun tim untuk meraih juara Liga 1.

Apalagi, memang tim yang bermarkas di Stadion Bandung Gelora Api ini mempersiapkan tim kuat di bawah arahan pelatih Robert Rene Alberts.

Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono mengatakan perburuan pemain Persib belum berakhir.

Tapi, Persib hanya akan mengejar pemain lokal.

Baca juga: Masih Ingat Sutiono Lamso? Legenda Persib Cetak Gol Bersejarah Antar Maung Bandung Juara Ligina 1

Sebab, slot asing sudah terpenuhi.

Persib pun memburu pemain baru mengumumkannya ketika kesepakatan sudah terjalin.

Setelah resmi berpisah dari Persipura Jayapura, Boaz Solossa diisukan merapat ke tiga klub Indonesia lainnya yaitu Persija Jakarta, Borneo FC, dan Rans Cilegon FC.

Goal getter andalan asal Papua ini diprediksi masih menjadi ancaman lini pertahanan lawan.

Sehingga, banyak klub untuk menggunakan jasanya di liga kompetisi mendatang.

Rans Cilegon FC diisukan menjadi satu kandidat kuat untuk mendapat tanda tangan striker dengan kaki kiri yang yang cukup menakutkan ini.

Meski santer diisukan, bukan berarti komunikasi serius keduanya sudah terjalin.

Baca juga: Termasuk Ferdinand Sinaga, Inilah Para Pemain Persib Bandung yang Keluar dari Tim Musim Ini

Hal ini diketahui dari COO Rans Cilegon FC, Darius Sinathrya.

"Sejauh ini belum ada pembicaraan di internal," ujar Darius kepada Warta Kota, Minggu (11/7/2021).

Meski demikian, Darius menambahkan pihaknya akan menambah satu hingga dua pemain lagi jelang Liga 2 2021 bergulir.

"Rencana penambahan ada, saat ini masih proses trial dan komunikasi dengan kandidat pemain," sambungnya.

Boaz Solossa dilepas oleh Persipura Jayapura akibat tindakan indisipliner.

Tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut tak mentolerir pemain senior itu karena minum-minum.

Boaz Solossa dicoret dengan pemain lain, yakni Yustinus Pae.

Baca juga: Ingat Yusuf Bachtiar Pencetak Gol Tertua Persib Bandung Kini Masih Eksis di Usia 59 Tahun

Ia mengakui dirinya benar-benar melakukan tindakan yang seharusnya dilarang saat tim melakoni uji coba di Pulau Jawa.

Selama uji coba periode Juni lalu, seluruh anggota Mutiara Hitam berkomitmen mematuhi peraturan yang disepakati.

Sejumlah pemain diketahui tidak mengindahkan kesepakatan tersebut.

Tiga pemain muda dijelaskan pelatih Jacksen F. Tiago sebelumnya menjadi yang pertama melanggar kesepakatan.

Hal ini berujung didepaknya salah satu dari ketiga pemain muda tersebut.

Tak berselang lama, kesepakatan itu kembali dilanggar oleh Boaz Solossa dan Yustinus Pae.

Dalam pernyataanya, Boaz mengakui dirinya bersama Yustinus pae sempat minum-minum.

Keduanya melakukan itu jelang dua hari pertandingan uji coba melawan Persita Tangerang, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: Cegah Kurumunan Suporter di Masa PPKM, PSM Latihan Tertutup, Persib Madura United Latihan Mandiri

Klarifikasi Boaz 

Lewat video tersebut, Boaz Solossa mengakui bahwa tindakan indisipliner yang dirinya dan Yustinus Pae lakukan adalah mengonsumsi alkohol sebelum pertandingan.

Sebagai konsekuensi, Boaz pun menerima keputusan manajemen Persipura Jayapura yang mencoret namanya dan Yustinus Pae.

Namun, di balik itu, dia menyayangkan satu hal.

Berikut adalah keterangan Boaz Solossa terkait kasus indisipliner dan pencoretan yang terjadi di Persipura:

Saya sebenarnya dari awal sudah mendengar apa yang manajemen sudah sedikit bicarakan di media, tapi saya dana Tinus mencoba memilih untuk berdiam karena terus terang kami tak akan berbicara banyak.

Saya akan ceritakan sedikit kronologis kejadian, kami harus bicara jujur supaya masyarakat di seluruh Indonesia dan Papua tahu apa yang terjadi.

Baca juga: Cegah Kurumunan Suporter di Masa PPKM, PSM Latihan Tertutup, Persib Madura United Latihan Mandiri

Mungkin pertama yang kasus indisipliner. Saya dan Tinus akan cerita sedikit kronologi yang terjadi.

Sebelum uji coba pada hari Minggu melawan Persita Tangerang, dua hari sebelumnya, saya dan Tinus Pae melakukan indisipliner yaitu kami minum. Setelah itu, hari minggunya kita uji coba.

Setelah pertandingan uji coba itu, ada sedikit masalah yang mungkin masyarakat tahu dari apa yang disampaikan oleh Coach Jacksen.

Dia merasa ada sedikit keanehan yang terjadi di ruang ganti. Nah itu yang sebenarnya harus saya sampaikan bahwa teman saya Tinus Pae menyampaikan kepada Coach Jacksen bahwa di situ memang sudah disusun nama dan kami berdua harus bermain pada sore hari itu.

Tinus Pae mungkin merasa dia harus mengatakan yang sebenarnya, dia panggil coach keluar dan dia sampaikan itu, "Coach, saya ada minum, tapi keputusan itu semua kembali ke coach, kalau memang coach percayakan saya untuk bermain, saya bermain, tapi kalau tidak, yaa saya tidak apa-apa".

Yaa saya kira mungkin dia jujur, tapi karena kesalahan indisipliner itu, ditegur. Sebenarnya harus menerima dan siap menerima apapun keputusan manajamen.

Baca juga: Ingat Djibril Coulibaly? Striker Saat Persib Bandung Juara ISL 2014 Namun Cedera, Muluskan Ferdinand

Namun, saya kira kejujuran itu yang sangat berat karena dia jujur kepada pelatih bahwa dia minum. Mungkin pelatih sudah tahu tapi dengan kejujuran yang dia sampaikan, dia tetap dimainkan.

Saya lihat pernyataan yang dikeluarkan oleh Coach Jacksen bahwa sampai akhirnya bisa membahayakan nyawa orang lain, tapi saya kira itu tidak ada. Hari ini saya bilang, tidak ada. Kalau tidak percaya, masyarakat atau siapapun yang kenal silakan tanya ke semua pemain bahwa tidak terjadi apa-apa sebelum pertandingan itu mulai.

Satu yang saya tekankan bahwa saya mau tanya, pada saat itu semua lengkap, manajemen semua hadir di tempat, dari bapak Ketum Benhur Tomi Mano, Pak Rudi Maswi, Rocky Bebena, semua hadir di tempat.

Memang saya dan Tipa harus mengakui bahwa kami melakukan tindak indisipliner, kami berdua minum, dan saya kira ini bukan pertama kali terjadi.

Semua pihak di dalam tim, masyarakat tahu, saya dan Tipa harus jujur bahwa yang akan terjadi di tim ini, apa keputusan yang diamblil oleh manajemen, saya dan Tipa siap, tapi caranya saja yang saya rasa tidak baik.

Saya dan Tipa tidak melalukan apa pun dalam pertandingan.

Ketika kami berdua keluar, baru kekacauan itu terjadi.

Saya kira kalau kemarin pertandingan ini berjalan baik-baik saja, tidak akan ada masalah, tapi mungkin dengan adanya kejadian ini, akhirnya ada evaluasi, dan kami berdua setelah pertandingan itu selesai, besok siangnya, dihubungi oleh pak Bento (asistem manajer) untuk mengadakan pertemuan.

Baca juga: Robert Rene Alberts Kirimkan Sinyal Persib Bandung Bangun Tim Juara Menuju Liga 1 2021

Nah dijelaskan di situ oleh Pak Bento sebagai manajer, dia bilang, "Kayaknya kami di sini sudah tidak dihargai karena ini sudah terjadi berulang kali".

Saya dan Tipa tahu bahwa kami berdua salah, jadi kita tidak perlu berkomentar atau menjawab apa yang disampaikan oleh coach Jacksen dan Pak Bento. Setelah itu, coach jacksen berbicara, dia bilang kenyamanan pemain terganggu, lalu dia juga sampaiakan bahwa kami sudah tidak punya respect.

Kami mengakui itu karena sebelumya dia sudah sampaikan bahwa kami harus saling menghargai satu sama lain.

Akhirnya saya dengan Tipa diputuskan untuk kembali ke Jayapura dan apa yang disampaikan oleh Pak Bento ketika itu bahwa dalam waktu dekat mereka akan rapat dan akan memberikan keputusan. Kami berdua menghargai itu soal keputusan yang diambil manajemen.

Setelah pertandingan hari minggu, senin malam, kami berdua kembali (ke Jayapura). Kebetulan, Kamar saya dan Tipa berhadapan dengan Coach Jacksen. Sebelum berangkat, saya bilang ke Tinus, "Itu kamar coach".

Kemudian, saya ketuk pintunya dan secara pribadi saya dan tinus langsung masuk ke kemar coach, saya bilang, "Coach, saya dan tipa izin kembali".

Ini kan bentuk kami menghargai dia sebagai pelatih dan juga kalau di dalam tim, dia sebagai orang tua. Saya kira kalau hal ini dibicarakan dengan pihak internal akhirnya tidak akan terjadi situasi ini.

Saya kira orang-orang lama di dalam tim sudah tahu soal karakter saya dan Tipa. Menang untuk masalah ini, setelah saya sudah tika berada dalam tim, saya harus berani bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan, itu konsekuensi yang saya harus terima. Hanya saja yang disayangkan, saya merasa tidak dihargai.

Saya masuk baik-baik ke tim Persipura dan saya juga ingin keluar dari tim ini dengan baik, tetapi apa yang terjadi? Kami sama-sama tinggal satu tempat, rumah kami tidak berjauhan, tetapi untuk bertemu dengan manajemen kenapa tidak terjawab hingga hari ini.(*)

Baca juga: Ingat Striker Persib Bandung Makan Konate di Liga Super Indonesia? Kini Diajak Main Bareng Marc Klok

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved