PSM Makassar
Profil Winger PSM Yakob Sayuri, Sejak Kecil Jatuh Hati dengan Sepakbola
Yakob Sayuri kini menjadi andalan klub PSM Makassar di lini serang. Bersama saudara kembarnya Yance Sayuri sudah jatuh hati bermain sepak bola
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Yakob Sayuri kini menjadi andalan klub PSM Makassar di lini serang.
Pemain berdarah Papua ini memiliki kecepatan untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan melalui sayap kanan maupun sayap kiri.
Yakob Sayuri merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Dia lahir, di Yapen, 9 September 1997.
Nama Yakob diambil dari nama kakak ibunya. Sementara Sayuri merupakan marga.
“Kita di Papua tradisi begitu, dinamakan dari orang tua. Makanya saya dinamakan dari mama kakak saya. Sayuri itu marga. Dipanggil Yasa,” ungkap Yakob dikutip dari hasil wawancara di akun instagram resmi PSSI.
Sejak kecil ia bersama saudara kembarnya Yance Sayuri sudah jatuh hati bermain sepak bola.
“Sejak kecil, masih di bangku sekolah dasar sudah suka sepak bola. Gara-gara nonton di televisi, sehingga menjadi motivasi. Jadi apapun itu selalu sama-sama,” katanya.
Yakob menceritakan, kadang dia tak membantu orang tuaya, cuma karena bermain sepak bola. Kadang waktu istirahat tidak makan, kadang diusir dari rumah.
“Kita lalui saja demi sepak bola, karena sudah menjadi darah daging buat saya,” ujarnya.
Pantai dan lapangan depan rumahnya menjadi saksi tempat Yakob bermain bola sejak kecil.
Bahkan ia dari SD hingga SMP bermain sepak bola tanpa sepatu. Bola yang digunakan adalah bola plastik.
“Kadang di pantai kalau air lagi surut, kalau air naik kita ke lapangan kampung depan rumah. Pokoknya hari-hari dengan bola saja,” bebernya.
Pemuda berusia 23 tahun ini mengungkapkan orang yang paling berjasa dalam karir sepak bolanya adalah legenda Persipura, Eduard Ivak Dalam.
Saat dia belum tahu apa-apa tentang sepak bola, Yakob direkrut dari klub Liga 3 Papua, Persewar Waropen tahun 2017. Kemudian di tahun 2018 bersama Eduard Ivak Dalam di Persemi Mimika.
Ketika dilatih oleh Eduard Ivak Dalam, Yakob diajarkan bermain sepak bola yang benar. Diingatkan untuk tetap rendah diri.
“Dia ajarkan saya bermain sepak bola yang benar, ingatkan tidak usah sombong, tetap rendah hati. Coach selalu berikan motivasi-motivasi, sehingga bisa sukses seperti ini,” terangnya.
Dipanggil ke Timnas Indonesia
Tampil bagus bersama klub yang dibela, Pelatih Tim Nasional Indonesia (Timnas) Shin Tae Yong tak ragu memanggil Yakob Sayuri ikuti training center (TC) bersama Timnas.
Yakob pun merasa bersyukur bisa dipanggil membela Timnas Indonesia. Ia mengaku tak habis pikir bisa dipanggil karena masih banyak pemain senior dan banyak pemain bagus.
Kesempatan ini tidak akan disia-siakan. Dia berjanji memberikan yang terbaik.
“Sekarang diberi kesempatan, kepercayaan, saya pribadi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, saya akan berusaha berikan yang terbaik,” ucapnya.
“Harapan pribadi dengan adanya saya di TC Timnas atau skuad Timnas, saya berusaha membawa Timnas lebih jauh ke depan, dalam arti yang pernah belum dicapai sebelumnya, di tahun-tahun yang akan datang akan dicapai,” tambahnya.
Di mata Yakob, Shien Tae Yong adalah orang disiplin dan tegas. Pelatih asal Korea Selatan ini selalu berusaha membentuk mental dan fisik pemain.
“Soalnya lawan di luar mainnya keras, makanya dia selalu mendorong mental dan fisik kuat,” ujarnya.
Posisi Winger atau Penyerang Sayap
Posisi sebagai winger atau penyerang sayap sudah dijalani Yakob ketika masih di bangku SMP.
Ia sering mengikuti pertandingan antar sekolah maupun pertandingan antar kampung (tarkam).
“Saya memang di posisi sayap kiri dan kanan. Banyak yang bilang saya punya kecepatan, bagusnya di situ dan saya merasa nyaman di posisi itu. Kekuatan saya di kecepatan,” akunya. (*)