Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Ingat Pemain Andalan PSM Ini Carlos De Mello? Playmaker Hebat Bawa Juku Eja Juara Kabarnya Sekarang

Profil legenda PSM Makassar; ingat Pemain Andalan PSM Makassar Ini; Carlos De Mello? Playmaker Hebat Bawa Juku Eja Juara Kabarnya Sekarang

Penulis: Alfian | Editor: Mansur AM
tribun timur/ocha alim
Pemain legenda PSM MakassarCarlos de Mello saat melatih tim PSM pada musim 2006-2007 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribuners, profil legenda PSM Makassar kali ini adalah Carlos De Mello.

Fans Juku Eja pasti tak lupa dengan Carlos De Mello?

Sosoknya salah satu playmaker hebat di lini tengah

Dan membawa Juku Eja juara dan disegania di Tanah Air sebagai klub terbaik.

Legenda - Carlos De Mello salah satu playmaker terbaik PSM  Makassar
Legenda - Carlos De Mello salah satu playmaker terbaik PSM Makassar (kolase tribun timur)

Lalu bagaimana kabar Carlos De Mello sekarang.

Melihat posturnya banyak yang bilang Carlos De Mello tampak bukan pesepakbola ideal.

Ya Carlos De Mello bertubuk lebih gempal dibanding pemain-pemain bola lainnya.

Namun nama Carlos De Mello begitu melegenda di Liga Indonesia di tahun 90-an hingga awal 2000-an.

Sebelum direkrut PSM Makassar musim 1997/1998, dia lebih dahulu memperkuat Petrokimia Gresik dan Persebaya Surabaya.

Bersama Petrokimia di berhasil melaju ke final di musim 94. Namun gagal juara.

”Saya tidak pernah lupa partai final 1994 saat lawan Persib, ketika main untuk Petrokimia,” tutur Carlos.

”Itu musim pertama saya dan langsung kalah di final," ujarnya.

Pemain asal Brasil ini kemudian pindah ke Persebaya setahun kemudian.

Dan, Carlos lagi-agi melaju ke Final dan berhasil mengantar Bajul Ijo menjadi juara.

Hingga akhirnya direkrut PSM Makassar.

Suporter PSM tentu tak bisa melupakan jasanya mengantar Pasukan Ramang Juara Liga Indonesia dimusiam 1999/2000 dengan mengalahkan PKT Bontang 3-2 di final.

Pelatih Carlos de Mello saat melatih tim PSM pada musim 2006-2007 (tribun timur/ocha alim)
Lalu apa kabar pesepakbola kelahiran 10 April 1967 ini sekarang?

Setelah pensiun sebagai pemain Carlos pernah melatih PSm, dan timnas pelajar Indonesia hingga PSGC Ciamis pada Liga 2 edisi 2017 lalu.

Sekarang Carlos de Mello menjadi agen pemain di negaranya, Brasil.

Perusahaan agensi itu namanya Chab Marketing Esportivo.

"Kami menggageni banyak pemain berkualitas asal Brasil yang siap bermain di seluruh dunia," ungkap carlos pada 2020 lalu.

Menurut Carlos perusahaan itu milik temannya di Brasil dan dia sendiri baru bergabung pada tahun 2019 lalu

Meski demikian, hingga kini, kata Carlos, dia belum membawa satupun pemain ke Liga 1. "Baru mau promosi dulu," katanya.

Berawal dari Penipuan

Carlos bersama Antonio ’Toyo’ Claudio, Claudio Luzardi, Jacksen F Tiago, Gomes de Oliveira, dan Julio Da Costa menjadi kloter pertama pemain Brasil yang datang ke Indonesia.

”Kami awalnya sepuluh orang dari Brasil dan diiming-imingi main di Malaysia. Kemudian waktu transit di Singapura, orang yang membawa kami menipu,” ucap Carlos.

”Dia malah kasih kami tiket ke Jakarta, bukan Kuala Lumpur. Walhasil yang empat lainnya pulang. Saya, Jacksen, Toyo, Claudio, Julio, dan Gomes memutuskan ke Indonesia karena sudah kepalang tanggung.”

Sesampainya di Indonesia, Carlos sempat ditampung di Hotel Indonesia, Jakarta.

Beberapa hari kemudian, dia langsung menuju Gresik untuk bergabung dengan Petrokimia Gresik bersama Jacksen.

Sementara itu, Gomes serta Julio ke Mitra Surabaya dan kemudian Claudio dan Toyo pergi ke Semen Padang.

”Awalnya saya dan Jacksen bisa ke Petrokimia Gresik karena tinggal satu klub saja tersisa yang butuh pemain asing,” kata Carlos.

“Sebelumnya, orang PSSI bilang: ”tinggal ada satu klub sisa saja dan itu tim jelek.” Tetapi, akhirnya Anda lihat kan, saya dan Jacksen bisa bawa tim ke final,” ujarnya.

Total, Carlos De Mello sudah bermain selama sepuluh musim di Indonesia dan menjuarai dua Liga Indonesia bersama Persebaya (1996/1997) serta PSM (1999/2000).

Berkat pengalamannya di Indonesia, Carlos pun bercerita tentang pemain-pemain hebat yang pernah dihadapinya.

”Kurniawan Dwi Yulianto, Ajat Sudrajat, Fachri Husaini, dan Widodo Cahyono Putro adalah striker hebat yang pernah saya temui,” tuturnya.

”Kemudian Robby Darwis, Nur Alim, dan kiper Hendro Kartiko adalah pemain terbaik di lini pertahanan yang pernah saya hadapi dan menyulitkan.”

Sekarang, ayah dari gelandang Rafael Lima (eks pemain PS Bangka) dan kakak dari Joao Carlos Quinto (eks pemain tengah Arema) ini menetap di Jakarta. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved