Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Ingat Ansar Abdullah? Kiper PSM Makassar Rasakan Gelar Juara 1992 dan 2000, Ini Aktivitas Sekarang

Dan yang paling baru, sosok bernama lengkap Andi Ansar Abdullah baru saja menikahkan putrinya di Hotel Swiss-Belinn Panakkukang Makassar, 22 Juni 2021

Editor: Arif Fuddin Usman
dok BOLA
Kesebelasan PSM di Liga Kansas atau Ligina III musim 1996-1997. Dari Belakang: Charles Lionga, Ali Baba (alm), Ansar Razak (alm), Musa Kallon, Ansar Abdullah. Depan: Syamsuddin Battola, Ronny Ririn, Yuniarto Budi, Luciano Leandro, Wahyuddin, Izaac Fatari (alm). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Buat fans PSM, nama Ansar Abdullah tentunya sudah tidak asing lagi di telinga.

Sebagai kiper PSM Makassar dari tahun 1989-2003, Ansar Abdullah telah memberikan dua gelar Juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 2000.

Setelah lama tak muncul, mantan pemain Arema Malang ini masih tak jauh-jauh dari dunia sepakbola.

Dan yang paling baru, sosok bernama lengkap Andi Ansar Abdullah baru saja menikahkan putrinya di Hotel Swiss-Belinn Panakkukang Makassar, 22 Juni 2021 lalu.

Dalam foto yang dibagikan Ansar Abdullah di Instagramnya, tampak ia sangat bahagia mengantarkan putrinya merayakan hari bahagia pernikahan.

Mantan kiper PSM Ansar Abdullah saat mendampingi pernikahan putrinya di Hotel Swiss-bell Inn, Makassar, 22 Juni 2021
Mantan kiper PSM Ansar Abdullah saat mendampingi pernikahan putrinya di Hotel Swiss-bell Inn, Makassar, 22 Juni 2021 (instagram @andiansarabdullah)

Adapun aktivitas lainnya, Ansar Abdullah masih berstatus sebagai pelatih kiper PSM putri.

Sebelumnya Ia pernah sebagai pelatih kiper PSM U-21 dan senior serta Tim Sulsel di PON 2016.

Prestasi terbaiknya selama menjadi pelatih adalah ketika membawa tim sepakbola PON Sulsel meraih medali perak pada PON XIX di Jawa Barat pada 2016 lalu.

Kala itu, PON Sulsel kalah adu penalti dari tuan rumah di laga final.

Aktvitas lainnya, Ansar Abdullah menjalankan usaha.

"Saat ini saya ada bisnis kecil-kecilan di Maros. Apa saja yang bisa menghasilkan," ungkap Ansar Abdullah.

Dua Tropi di Kompetisi Berbeda

Tak banyak pemain sepakbola di Indonesia yang bisa mengangkat tropi juara di dua era kompetisi berbeda.

Nah, mantan pemain PSM Makassar Ansar Abdullah, satu diantaranya yang bisa jadi pengecualian pemain-pemain bola tersebut. Bahkan untuk posisi kiper, dialah satu-satunya.

Bermain pada posisi penjaga gawang di PSM Makassar, Ansar Abdullah terlibat dalam gelar juara era kompetisi Perserikatan dan era Liga Indonesia.

Dalam catatan sejarah sepakbola Indonesia, kompetisi dengan kasta tertinggi yang saat ini bernama Liga 1, beberapa kali bergonta-ganti format.

Bahkan sebelum memasuki era kompetisi profesional (Liga), klub-klub besar Indonesia awalnya berkompetisi pda turnamen amatir Perserikatan.

Ansar Abdullah saat menjadi pelatih kiper PSM Makassar tahun 2012
Ansar Abdullah saat menjadi pelatih kiper PSM Makassar tahun 2012 (tribun timur/ocha alim)

Dua era kompetisi inilah Ansar Abdullah bisa menikmati kesuksesan bersama PSM dengan titel sebagai jawara.

Sebagai pesepakbola asal Makassar Pria kelahiran 10 Agustus 52 tahun silam itu tak serta merta langsung bergabung dengan PSM Makassar.

Saat masih berusia 18 tahun atau tepatnya di tahun 1987, Ansar Abdullah memulai karir profesionalnya sebagai pemain sepakbola di klub Makassar Utama.

Klub ini merupakan salah satu peserta kompetisi Galatama (kompetisi profesional pertama di Indonesia). Namun dua tahun berikutnya Makassar Utama resmi membubarkan diri.

Sejak saat itu Ansar Abdullah bergabung dengan PSM yang berlaga di turnamen Perserikatan.

Hanya butuh dua tahun atau pada musim 1991-1992, ia meraih tropi Piala Perserikatan dengan status sebagai kiper utama.

Di partai Final, PSM bertemu dengan PSMS Medan di Stadion Gelora Bung Karno. Laskar Ayam Jantan dari Timur menekuk Ayam Kinantan dengan skor tipis 2-1.

Kemenangan PSM di pertandingan tersebut tentu tak lepas dari penampilan memukau Ansar Abdullah di bawah mistar gawang.

Sementara itu di musim berikutnya 1993-1994, sebagai musim terakhir Perserikatan sebelum digabung dengan Galatama dan berganti nama menjadi Liga, Ansar kembali bersama PSM mencapai partai final.

Sayangnya di partai final terakhir Perserikatan tersebut PSM Makassar harus menelan kekalahan 2-0 dari Persib Bandung.

Ansar Abdullah saat menjadi pelatih kiper PSM Makassar
Ansar Abdullah saat menjadi pelatih kiper PSM Makassar (tribun timur/ocha alim)

Di Liga Indonesia, Ansar secara reguler tetap menjadi kiper utama PSM.

Pada musim 1995-1996, ia kembali merasakan atmosfer final di Stadion Gelora Bung Karno.

Sayang, ketika itu PSM gagal juara setelah ditekuk Mastrans Bandung Raya 0-2.

Memasuki era Liga Indonesia, Ansar Abdullah membutuhkan waktu beberapa musim untuk kembali mengangkat tropi juara.

Tepatnya pada musim 1999-2000, kala itu ia bersama Hendro Kartiko menjadi kiper yang kerap silih berganti menjadi pilihan utama.

Pada partai final saat PSM menghadapi PKT Bontang, ia hanya duduk di bangku cadangan.

Namun ia menjadi bagian juara di era Perserikatan dan Liga Indonesia adalah pencapaian tersendiri baginya.

Laga Tak Terlupakan

Ansar pun melanjutkan cerita indahnya saat pertama kali bermain diajang Asian Cup Championship 1997/97 (kini Liga Champions Asia).

Meski langsung takluk dibabak awal dari Pohang Steelers dengan agregat 4-1, rupanya itu menjadi laga yang paling berkesan baginya.

"Laga paling berkesan di Stadion Mattoanging saat melawan klub Korea, waktu itu namanya masih Pohang Atom.

Penonton membludak sampai di belakang gawang, beruntung saat itu belum ada aturan jadi penonton masih bisa begitu," ujar Ansar dikutip dari indosport.

"Sepanjang laga saya terus diserang sampai bertanya ke wasit kapan laga selesai. Cuma satu kali kami menyerang dan langsung cetak gol.

Sampai di Korea kami kalah 4-0, tapi menang 1-0 itu sudah luar biasa, Jacksen Tiago yang cetak golnya."

"Itu momen yang saya tidak bisa lupakan karena saya langsung dapat hadiah bonus dari Pak Nurdin Halid yang jadi manajer saat itu. Bonus kemenangan katanya dan khusus untuk Ansar saja," ungkapnya yang dilanjutkan dengan gelak tawa.

Pantas Jadi Legenda

Sejak berdiri pada 2 November 1915, PSM Makassar termasuk klub yang eksis menghadirkan sederet penjaga gawang mentereng yang aksinya mewarnai kompetisi sepak bola Tanah Air, dari era Perserikatan sampai Liga 1.

Juku Eja pernah memiliki kiper-kiper hebat produk asli Makassar. Seperti Maulwi Saelan, Harry Tjong, Saleh Bahang, Joni Kamban, dan Ansar Abdullah.

Juku Eja bahkan pernah memakai jasa kiper asing yakni Sergio Vargas yang pernah memperkuat tim nasional Chile.

Di antara nama-nama di atas, sosok Ansar Abdullah yang paling beruntung bisa memperkuat Juku Eja pada dua kompetisi di era berbeda.

Ansar juga sukses membawa PSM meraih trofi juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999-2000.

Di level internasional, Ansar membawa PSM Makassar meraih posisi runner-up di Piala Emas Bangabandhu, Bangladesh pada 1997 dan juara di Piala Ho Chi Minh City, Vietnam 2001.

Itulah mengapa Ansar pantas menyandang status kiper legenda PSM.

Meski tak pernah berkostum tim nasional Indonesia seperti dua pendahulunya, Maulwi Saelan dan Harry Tjong.

Ansar Abdullah juga sukses membawa PSM di posisi runner up Liga Indonesia pada musim 1993-1994, 1995-1996, dan 2001.

Serta bagian dari skuat PSM menembus 8 besar Liga Champions Asia 2000-2001, meskipun tak pernah mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia.

(Alfian)

Data DIRI
Nama: Ansar Abdullah
Tanggal lahir: 10 Agustus 1969
Tempat lahir: Makassar, Sulawesi Selatan
Posisi bermain: Penjaga gawang
Debut profesional: 1987 (usia 18 tahun)

Karier Senior
1987-1989 Makassar Utama
1989-2003 PSM Makassar
2003-2004 Arema Indonesia
2004-2005 Persim Maros

Karier Pelatih:
2007-2014 PSM Makassar (asisten)
2016 Asisten Pelatih PON Sulsel (Medali Perak)
2017 Pelatih Kiper PSM U-21
2019 Pelatih Kiper PSM Putri

Penghargaan sebagai Pemain PSM
- Juara II (Runner-Up) PSM Makassar di Ligina X 2004
- Juara II (Runner-Up) PSM Makassar di Ligina IX 2003
- Juara II PSM Makassar di Ligina VII 2001
- Juara I Ho Chi Minh Cup di Vietnam 2000
- Babak 8 Besar PSM di Liga Champions Asia 2000
- Juara I PSM Makassar di Liga Bank Mandiri-VI 2000
- Juara II PSM Makassar di Piala Perserikatan 1994
- Juara I PSM Makassar Piala Perserikatan 1992
- Juara III Bersama PSM Yunior 1989

Penghargaan sebagai Pelatih:
- Medali Perak bersama Tim Sulsel di PON Jawa Barat 2016

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved