Legenda PSM
Ingat Rahman Usman? Supersub PSM Makassar di Ligina 1996 & Final 2000, Begini Aktivitasnya Sekarang
Dua momen penting saat menjadi supersub dilakoni Rahman Usman saat memperkuat PSM Makassar babak semifinal Ligina 1996 dan laga Final Ligina 2000.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bagi Anda penggemar atau suporter PSM Makassar era 90-an dan 2000-an, tentu ingat nama striker Rahman Usman.
Sosok Rahman Usman tak lain adalah penyerang pengganti yang kerap memberi sumbangsih gol kemenangan bagi PSM di era-nya.
Dua momen penting saat menjadi supersub dilakoni Rahman Usman saat memperkuat PSM Makassar babak semifinal Ligina 1996 dan laga Final Ligina 2000.
Lantas bagaimana kondisinya setelah lebih 20 tahun pensiun dari bermain bola? Begini aktivitasnya sekarang ini.
Rahman Usman layak dikatakan legenda PSM. Dan meski telah pensiun, namun Ia masih tetap dekat dengan dunia sepak bola.
Rahman Usman diketahui kini mendidik anaknya yang berusia 18 tahun untuk menjadi pesepakbola profesional.
Anak keduanya, bernama Al Furkan Rahman ikut berlaga di Pra PON 2019. Bahkan dalam laga pra PON, Rahman Usman ikut mendampingi putranya.

"Setelah pensiun masih banyak aktivitas di sepakbola. Belajar-belajar menjadi pelatih," ujar Rahman Usman beberapa waktu lalu.
Menurut Al Furkan Rahman, sang ayah mendidiknya dengan sangat disiplin.
Bukan hanya soal main bola namun juga di kehidupan sehari-hari.
"Kalau Bapak itu sangat disiplin, kalau salat subuh tidak dilaksanakan, tidak usah main bola," ujarnya.
"Jadi dia (Rahman Usman) selalu mengingatkan kalau kewajiban dalam agama diutamakan," ucap Al Furkan Rahman.
Bagian Skuad Tim Juara
Rahman Usman menjadi bagian dari skuad yang mengantar PSM menjuarai Liga Indonesia untuk kali pertama sejak penyatuan Perserikatan dan Galatama, tepatnya di musim 1999-2000.
Bahkan di partai final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 23 Juli 2000 silam, Rahman Usman menjadi salah satu penentu kemenangan Pasukan Ramang.
Putra daerah ini mencetak satu dari tiga gol PSM ke gawang PKT Bontang, dua lainnya dipersembahkan 'Si Kurus' Kurniawan Dwi Yulianto.
Satu catatan penting, Rahman Usman memulai pertandingan final Ligina 2000 itu dari bangku cadangan.
Nama Rahman Usman memang terbilang jarang dibahas apabila dibandingkan dengan pemain-pemain top rekannya kala itu.
Pamornya kalah terang dibanding Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, hingga Miro Baldo Bento.
Belum lagi, media dokumentasi di tahun 90-an belum seramai saat ini, sehingga dokumentasi kehebatan Rahman sangat sulit didapatkan.
Satu yang dapat dilihat adalah aksinya di partai Final Liga Indonesia 1999-2000 yang sudah tersedia di berbagai chanel Youtube.
Termasuk saat ia mencetak gol kedua PSM pada pertandingan itu. Saat memperkuat PSM, Rahman dikenal sebagai pemain supersub.
Jarang turun sejak menit pertama, namun saat dimainkan Ia langsung menunjukkan kelasnya melalui gol yang dicetaknya. Hal itu Ia buktikan di partai final tersebut.
Di partai final melawan PKT, striker andalan PSM Miro Baldo Bento mengalami cedera.
Rahman Usman yang diplot sebagai pengganti menunjukkan kehebatannya.
Di menit ke-10 babak kedua, ia melakukan penetrasi di sisi kanan pertahanan PKT, lalu melewati dua pemain sebelum mencetak gol kedua PSM.
Rahman sukses membuat namanya abadi di final yang berakhir dengan skor 3-2 untuk keunggulan Juku Eja.
Semifinal Ligina 1996
Tak hanya di final Ligina 2000, Rahman Usman juga diketahui pernah mencetak gol kemenangan atas Persipura di laga semifinal Liga Indonesia 2 tahun 1996.
Pada saat itu, PSM ketinggalan 1-3 di babak pertama dan dengan susah payah menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di babak kedua.
Ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir, Rahman yang masuk sebagai pemain pengganti sukses mencetak gol yang mengunci kemenangan PSM menjadi 4-3.
PSM pun kemudian melaju ke pertandingan final yang digelar di GBK, meski akhirnya takluk dari Mastran Bandung Raya.
Sayangnya, tidak banyak dokumentasi yang bisa ditemukan seputar karir mantan asisten pelatih PSM di era 2010-an ini.
Andai saja tak ada video rekaman final tahun 2000, cerita kehebatan Rahman Usman bisa jadi tinggal mitos belaka.
Padahal cerita kehebatannya bisa menjadi teladan sendiri bagi para pengisi lini depan PSM, khususnya yang kerap dimainkan sebagai pengganti.
Soal kiprahnya, diakui langsung mantan rekan Rahman Usman saat juara, Bima Sakti.
Bima mengingat betul bagaimana Rahman yang kerap menjadi pembeda dalam sebuah pertandingan. Menurut Bima, Rahman adalah pemain yang unik.
"Rahman Usman itu pemain yang sangat unik, dia selalu menjadi penggaanti, tapi begitu masuk sering bikin gol, terbukti di partai final waktu kita juara," kata Bima Sakti baru-baru ini.
Lanjut Bima, hal ini yang harus menjadi contoh untuk pemain-pemain saat ini, sebab beberapa pemain menurutnya kerap kehilangan kepercayaan diri karena hanya menjadi cadangan di sebuah tim.
"Ini harus jadi pembelajaran pemain sekarang, tak main sejak menit awal tidak masalah, tapi lihat dimana kekurangan pemain lain yang bermain,
"Begitu anda masuk bisa menutupi kekurangan itu dan cetak gol," kata Bima Sakti. (Fahrizal Syam)