Miro Baldo Bento
Miro Baldo Bento Baru Pindah Timor Leste 2005, Kejayaan di PSM Makassar dan Istri Orang Makassar
Sejarah timnas Indonesia mencatat, dirinya pernah beberapa kali membela tim Garuda dalam ajang Piala AFF 1998 (Tiger Cup) yang digelar di Vietnam
TRIBUN-TIMUR.COM - Bagi fans berat PSM Makassar, sosok Miro Baldo Bento tentu bukanlah pesepak bola yang asing.
Selain di PSM, ia pernah memperkuat timnas Indonesia dan juga timnas Timor Leste sejak negara tersebut merdeka dari Indonesia.
Sejarah timnas Indonesia mencatat, Miro Baldo Bento pernah beberapa kali membela tim Garuda.
Termasuk memperkuat Timnas dalam ajang Piala AFF 1998 (Tiger Cup) yang diselenggarakan di Vietnam.
Miro Baldo Bento merupakan pesepak bola kelahiran Dili, Timor Leste, 4 Juni 1975 (usia 46 tahun)
Provinsi Timor Timur (Indonesia) kemudian merdeka setelah 30 Agustus 1999 menjadi Negara berdaulat Republik Demokratik Timor Leste (Timor Lorosae).
Krisis politik akhir dekade 1999 tersebut berujung pada referendum yang menyatakan kemerdekaan Timor Leste, yang tidak menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Praktis, Miro Baldo Bento dihadapkan pada pilihan untuk tetap menjadi warga negara Indonesia atau menjadi warga negara Timor Leste.
Dilansir dari Juara.Net, pada ajang Piala Tiger tahun 2000, pelatih timnas Indonesia masih memanggil pria yang saat itu berumur 25 tahun untuk memperkuat tim Garuda.
Pemanggilan tersebut disebut-sebut kontroversial karena menyangkut stastus kewarganegaraan Miro Bald Bento.
Beberapa orang menanggapi Miro Bald Bento masih menjadi warga negara Indonesia karena kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan paspor Indonesia.
Namun, beberapa pihak lain mempermasalahkan pemanggilan top skorer pada Piala Tiger 1998 ini tidak dapat dibenarkan.
Pemain yang akrab di sapa Miro ini akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan timnas Timor Leste pada tahun 2005.
Keputusan tersebut terbilang lama ditimbang-timbang Miro Bald Bento.
Satu dari sekian banyak alasan karena sempat dipanggil masuk skuad Piala Tiger tahun 2000 tapi rasa nasionalisme-nya tetap diragukan.
Saat ini, diketahui Miro sudah pensiun dari bermain sepakbola dengan klub terakhir bermain adalah FC Porto Taibesse.
Klub itu merupakan tim asal Timor Leste. Miro Baldo Bento sebelumnya telah menyatakan gantung sepatu pada tahun 2010.
Kini ia sudah bertugas menjadi asisten pelatih Tim Nasional Timor Leste.
Jadi Lawan Bima Sakti
Saat menjadi asisten Pelatih Timnas Timor Leste, Miro Baldo Bento pernah bertemu TImnas Indonesia.
Tepatnya Timnas menjamu Timor Leste pada laga kedua Piala AFF 2018 di Stadion Gelora Utama Bung Karno, Senayan, Selasa (13/11/2018).
Melawan Timor Leste, timnas Indonesia bersua sosok yang tak asing lagi di sepak bola nasional, Miro Baldo Bento.
Miro Baldo Bento merupakan striker timnas Indonesia pada Piala Tiger 1998, ia lahir di Dili, Timor Leste.
Mantan pemain timnas Indonesia itu berasal dari provinsi Timor Timur (Indonesia).
Yang kemudian setelah 30 Agustus 1999 menjadi Negara berdaulat Republik Demokratik Timor Leste.
Pada Piala Tiger 1998, Miro Baldo Bento sukses menjadi top scorer dengan empat gol bersama pemain Myanmar Myo Mlaing Win.
Sejak saat itu, Miro Baldo Bento tidak memperkuat timnas Indonesia lagi, setelah memtuskan memilih menjadi warga negara Timor Leste.
Pada Piala AFF 2018, Miro Baldo Bento menjadi salah satu asisten pelatih timnas Timor Leste.
Timor Leste pada Piala AFF 2018 dinahkodai oleh pelatih asal Jepang Norio Tsukitate.
Dengan hadirnya Miro Baldo Bento di timnas Timor Leste, maka ia akan kemabli bersua dengan Bima Sakti yang menjadi pelatih kepala timnas Indonesia.
Miro Baldo Bento bersama Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Kurnia Sandi menjadi bagian skuat timnas Indonesia pada Piala Tiger 1998.
Saat itu timnas Indonesia menjadi tim peringkat ketiga Piala Tiger 1998.
Dalam sepak bola nasional, Miro pernah memperkuat tim-tim besar seperti Persija Jakarta, PSM Makassar, Persijap Jepara, hingga PSIS Semarang.
Miro pun membawa PSM Makassar menjuarai Liga Indonesia 1999-2000.
Pada musim terakhirnya, Bento tetap jadi bagian penting sukses PSM Makassar menembus empat besar Liga Indonesia 2002.
Aksi yang menghibur dan trofi juara buat PSM menutupi sisi lain Bento yang dikenal memiliki karakter unik.
"Di luar lapangan, Bento itu sedikit bandel, arogan, malas dan manja. Perlu pendekatan khusus buat mengoptimalkan kemampuannya di lapangan.
"Meski begitu, sejatinya Bento juga adalah pribadi yang loyal kepada rekan setim, pelatih dan pengurus," papar Syamsuddin.
Miro Baldo Bento juga tak bisa melupakan pengalaman bersejarahnya di Makassar.
Di PSM, telah mendapatkan segalanya. Mulai gelar juara, kebanggaan dan keluarga.
"Semuanya di Makassar," ujar suami dari Marissa Estefania, wanita asal Makassar ini. (*)