PSM Makasar
Selalu Dapat Pujian Harga Asnawi Mangkualam Bahar Melambung Tinggi, Dulu Eks Bek PSM Rp 2,5 Miliar
Selalu Dapat Pujian Harga Asnawi Mangkualam Bahar Melambung Tinggi, Eks Bek Sayap PSM Main di Korea
Asnawi membeberkan beberapa bulan lalu PON Sulsel cabang sepak bola menjadi dua kubu.
"Satu tim itu dari pemain Prapon yang dilatih Coach Maulid Ibrahim dan yang satunya itu kalau ngga salah yang dibentuk oleh Asprov," ungkapnya.
Yang menjadi pertanyaan, kata Asnawi, kenapa harus mengganti seluruh tim yang sudah berjuang dari Prapon 3 tahun bersama.
Lalu di ganti dengan tim yang baru beberapa bulan menyeleksi pemain.
"Karena yang saya tahu alasan pemecatannya kurang logis, apakah karena ada kepentingan atau seperti apa.”
“Saya tidak ada masalah dengan tim yang baru terbentuk tetapi sangat disayangkan komposisi pemain dan pelatih yang lama itu sudah terbentuk dan harus diganti begitu saja," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Asprov PSSI Sulsel, Ahmad Djafri mengatakan, pengangkatan Maulid Ibrahim sebagai pelatih dilakukan oleh Asprov PSSI Sulsel sebagai induk cabang sepak bola.
Maulid Ibrahim berhasil membawa tim sepak bola lolos ke PON.
Namun karena kondisi, pelatih Maulid Ibrahim dan Asprov PSSI Sulsel tidak sejalan sebagaimana mestinya. Sehingga, Asprov PSSI Sulsel mengganti Maulid Ibrahim.
"Kan wajar, dilakukan pergantian. Sama dengan manajemen dalam klub sepak bola," ujarnya.
Soal pergantian pemain, dia telah memanggil seluruh pemain pada 6 Januari, tapi tidak ada satu pun yang datang.
Kemudian 15 Januari, ia memanggil untuk kedua kalinya. Lagi-lagi tidak ada yang datang.
"Jika di tim lama terdapat kelemahan, maka dari seleksi Askab ada yang bagus, apa salahnya kita masukkan ke tim.”
“Tapi kali ini tidak mau datang lagi, alasannya tidak mau pelatihnya diganti. Ini kan berlebihan," terangnya.
Sementara itu Pelatih tim sepakbola PON Sulsel, Usman Halid berpandangan, pergantian pelatih bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Itu tidak ada masalah.