Quraish Shihab
ALHAMDULILLAH Kondisi Kesehatan Terkini Prof Quraish Shihab Kian Membaik Setelah di Rumah Sakit
Update Kondisi kesehatan terkini Prof Quraish Shihab kian membaik setelah di Rumah Sakit RS Matraman karena gangguan jantung
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar tentang ulama tafsir Prof Quraish Shihab yang masuk rumah sakit menyebar dengan cepat.
Selain di grup-grup Whataspp juga dibagikan di media sosial seperti Twitter dan Facebook.
Postingan berisi doa-doa terbaik agar salah satu ulama tafsir terkemuka di Asia Tenggara itu lekas sembuh dan penyakitnya diangkat Allah SWT.
Putrinya Najwa Shihab lewat instagram menjelaskan sang abi memiliki masalah di jantungnya sehigga dilarikan di rumah sakit.
Setelah mendapatkan perawatan medis, kondisi Quraish Shihab mulai stabil.
Salah seorang sepupu Quraish Shihab, Prof Qasim Mathar, mengkonfirmasikan juga kondisi mantan Menteri Agama RI itu terus membaik.
Kini dia dirawat di RS Matraman, di Utan Kayu, Jakarta Timur.
Quraish Shihab menderita sakit jantung.
Namun, kini kondisi ayah Najwa Shihab mulai membaik setelah jantungnya dipasangi alat pemicu jantung.
Kabar ini disampaikan sepupu Quraish Shihab, Prof Qasim Mathar.
"Saat saya telepon, telepon Prof Quraish Shihab (tapi nomor teleponnya) tidak aktif. Saya telepon adiknya, Dr dr Nizar Shihab. Darinya saya diberitahu bahwa Prof Quraish karena merasa lemas, dibawa ke RS Pondok Indah. Jantungnya bermasalah. Denyutnya 40 per detik. Dokter menyarankan pemasangan pemicu jantung sementara. Ada kemajuan denyutnya 70."
"Karena RS Pondok Indah penuh, beliau dibawa ke RS Matraman. Di sana disarankan pemasangan pemicu jantung permanen. Sudah dilakukan. Alhamdulillah, meski dengan kursi roda, beliau sudah lebih baik dengan pemicu permanen tersebut. Pak Quraish juga tetap sadar dan tetap dalam observasi dokter. Insyaallah, kalau dalam satu dua hari kondisinya baik, beliau boleh pulang ke rumah.
Doa kita untuk beliau, i!"
Demikian ditulis Prof Qasim Mahtar dalam pesan singkatnya kepada Tribun-Timur.com.
Quraish Shihab adalah Rektor IAIN Alauddin pada periode 1972 - 1977 dan Rektor Universitas Muslim Indonesia atau UMI pada periode 1959 - 1965.
Dia lahir di Rappang, Kabupaten Sidrap, Sulsel, 16 Februari 1944.(*)