Covid 19
Corona Varian Delta Menyebar, Ilmuwan ini Peringatkan Orang-orang yang Belum Divaksinasi
Corona Varian Delta Menyebar, Ilmuwan ini Peringatkan Orang-orang yang Belum Divaksinasi
TRIBUN-TIMUR.COM - Virus corona varian delta kini menjadi perbincangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir lonjakan orang yang terinfeksi Virus corona varian delta semakin banyak.
Menurut Dr. Ashish Jha, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, varian delta akan menimbulkan banyak risiko dibanding Covid-19 sebelum-sebelumnya.
Khususnya bagi orang-orang yang belum divaksinasi.
“Jika Anda belum divaksinasi, maka Anda perlu waspada," kata Dr. Jha seperti dilansir dari nbcboston.com pada Jumat (18/6/2021).
"Sebab ini adalah waktu yang berpotensi sangat berbahaya karena varian Delta menyebar."
Laporan Dr. Jha itu sesuai dengan jurnal terbaru yang berjudul “COVID: What Comes Next” yang diunggah oleh The Providence Journal.
“Ini sekitar 6% dari infeksi di Amerika Serikat (AS) saat ini atau dua kali lipat setiap dua minggu."
"Jika Anda menghitung, dalam waktu sekitar empat hingga enam minggu kita akan mulai mendekati setengahnya."
"Pada pertengahan Agustus, itu akan menjadi varian dominan di Amerika Serikat.”Baca Juga: Sudah Merendahkan Diri Ingin Bicara dengan Amerika, Joe Biden Malah Berikan Jawaban Pedas kepada Kim Jong-Un
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan pada hari Selasa bahwa varian Delta sebenarnya sekarang menyumbang hampir 10% dari kasus baru di AS.
Varian ini sangat menular dan lebih mematikan, dan mungkin lebih kebal terhadap vaksin.
"Ini adalah varian paling menular yang pernah kita lihat dalam pandemi ini dan itu akan menjadi masalah besar," kata Dr. Jha.
“Kedua, memang terlihat sedikit lebih mematikan daripada varian lainnya."
"Dan ada beberapa bukti bahwa varian Delta juga memiliki lebih banyak 'kekebalan melarikan diri'."