Kisah Pahlawan
Kisah Andi Sultan Daeng Raja, Ditangkap Tentara Australia dan Memimpin Perjuangan dari Penjara
Andi Sultan Daeng Raja, pahlawan nasional dari Bulukumba, adalah sosok yang sangat disegani.
TRIBUNTIMUR.COM - Andi Sultan Daeng Raja, pahlawan nasional dari Bulukumba, adalah sosok yang sangat disegani.
Pemimpin kelahiran Saoraja (Bulukumba) 20 Mei 1894 ini, merupakan keturunan dari pasangan Passari Petta Landra dan Andi Ninnong.
Dari pasangan inilah, Andi Sultan Daeng senantiasa dididik untuk menjadi seorang patriot yang sangat mendamba-dambakan kemerdekaan dari penjajahan.
Andi Sultan Daeng Raja terlahir dari lingkungan keluarga-keluarga yang sangat mengidealkan kemerdekaan. Sejak Kecil, jiwa patriotisme telah tertanam dalam dirinya.
Tak heran bila tokoh yang satu ini sudah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan sejak usianya masih muda.
Konon, saat masih muda, Andi Sultan Daeng Raja sudah dibilang cukup aktif dalam berbagai organisasi, khususnya semenjak ia menjadi siswa di Sekolah Calon Pamong Praja atau OSVIA (Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren) yang berada di Kota Makassar.
Semangat perjuangan Andi Sultan Daeng Raja semakín berkobar ketika ia dipercaya menjabat sebagai Regent Kepala Adat Gantarang.
Semenjak itulah, ia mulaí aktif dalam mengikuti perkembangan perpolitikan indonesia, khususnya di Jawa.
Terkait dengan hal itu, Andi Sultan Daeng Raja mulai intens dalam mengikuti perkembangan organisasi Budi Utomo dan Sarekat Dagang Islam yang saat itu dijadikan sebagai wadah perjuangan rakyat dalam melawan penjajahan Belanda.
Bagi Andi Sultan, kedua organisasi inilah yang telah memberikan motivasi untuk kelangsungan perjuangannya di Sulawesi Selatan.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, Andi Sultan Daeng Raja secara diam-diam mengikuti Kongres Sumpah Pemuda.
Sepulangnya dari kongres tersebut, spirit perjuangan Andi Sultan untuk melawan penjajah semakin berkobar.
Setelah itu Ia juga aktif dalam sebuah organisasi yang bernama Kepanduan Bangsa Indonesia/ KBI yang berada di Sulawesi.
Setelah itu ia cukup aktif dalam berjuang dan mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia. Beberapa hari setelah diproklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, Andi Sultan mendirikan sebuah organisasi kepemudaan yang diberi nama Pergerakan Nasional Indonesia (PNI), dengan tujuan menghimpun kaum muda Indonesia sebagai upaya mengamankan dan membela kemerdekaan Indonesia.
Seiring hal tersebut, Belanda kembali masuk ke Indonesia dengan pasukan NICA-nya, yang bermaksud menjajah kembali Indonesia, dengan cara menyebarkan pasukannya ke berbagai daerah, termasuk ke Bulukumba.