PSM Makassar
Gelandang Timnas Asnawi Mangkualam Ungkap Bobrok Tim PON Sulsel, Ini Tanggapan Sekretaris Asprov
Sudah ada skuad yang terbentuk dan berhasil membawa Sulsel lolos ke PON, tapi tiba-tiba diganti skuad baru dengan melakukan seleksi.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan angkat bicara terkait unggahan Asnawi Mangkualam di akun instagram pribadinya.
Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia tersebut dalam unggahannya membeberkan kondisi cabang sepak bola PON Sulsel.
Asnawi mempertanyakan pergantian pelatih, Maulid Ibrahim serta pergantian skuad cabang sepak bola PON.
Sudah ada skuad yang terbentuk dan berhasil membawa Sulsel lolos ke PON, tapi tiba-tiba diganti skuad baru dengan melakukan seleksi.
Termasuk, kurangnya dukungan pemerintah dalam hal sarana dan prasarana.
Pemain kelahiran Makassar 4 Oktober 1999 ini membuka persoalan tersebut ke publik karena semata-mata ingin melihat olahraga Sulsel lebih baik dan tidak ada unsur menyudutkan siapapun.
Sekretaris Asprov PSSI Sulsel, Ahmad Djafri mengatakan, pengangkatan Maulid Ibrahim sebagai pelatih dilakukan oleh Asprov PSSI Sulsel sebagai induk cabang sepak bola.
Maulid Ibrahim berhasil membawa tim sepak bola lolos ke PON.
Namun karena kondisi, pelatih Maulid Ibrahim dan Asprov PSSI Sulsel tidak sejalan sebagaimana mestinya. Sehingga, Asprov PSSI Sulsel mengganti Maulid Ibrahim.
"Kan wajar, dilakukan pergantian. Sama dengan manajemen dalam klub sepak bola," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (24/6/2021).
Soal pergantian pemain, dia telah memanggil seluruh pemain pada 6 Januari, tapi tidak ada satu pun yang datang.
Kemudian 15 Januari, ia memanggil untuk kedua kalinya. Lagi-lagi tidak ada yang datang.
"Tidak ada niat mengganti semua pemain," ucapnya.
Menurut Ahmad Djafri, seleksi yang dilakukan semata-mata ingin mencari pemain terbaik di Sulsel.
"Jika di tim lama terdapat kelemahan, maka dari seleksi Askab ada yang bagus, apa salahnya kita masukkan ke tim," bebernya.