Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Asnawi Mangkualam Buka-Bukaan Kondisi Cabang Sepak Bola PON Sulsel

Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Asnawi Mangkualam membeberkan kondisi cabang sepak bola PON Sulsel

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
Instagram @asnawi_bhr
Asnawi Mangkualam membeberkan kondisi cabang sepak bola PON Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui unggahan di akun instagram pribadinya @asnawi_bhr. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Asnawi Mangkualam membeberkan kondisi cabang sepak bola PON Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal tersebut ia sampaikan melalui unggahan di akun instagram pribadinya @asnawi_bhr.

Dalam unggahan foto tersebut, pria kelahiran Makassar 4 Oktober 1991 menandai akun instagram Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Kadispora Sulsel, Andi Arwin Aziz, akun Pemerintah Provinsi Sulsel, Dispora Sulsel dan Koni Makassar.

Dalam tulisannya tersebut, pemain yang kini bermain di klub Korea Selatan, Ansan Greners FC menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi cabang sepak bola PON Sulsel.

Tulisan tersebut diperuntukkan kepada Pemerintah Provinsi Sulsel.

Di awal tulisannya, Asnawi mengaku membuka persoalan ini ke publik bukan karena banyak urusan atau membenci salah satu pihak. 

Melainkan ingin melihat olahraga Sulsel baik. Sebab, ia bisa sampai pada tahap ini karena tim PON Sulsel.

"Saya speak up bukan karena mau banyak urusan atau membenci salah satu pihak, tetapi ini untuk kebaikan olahraga di Sulsel, saya besar salah satunya dari tim PON Sulsel," tulisnya.

Ia lalu menceritakan kondisi dan situasi PON Sulsel beberapa bulan lalu sebelum berangkat ke Korea.

Untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap fit, dia mengikuti latihan rutin bersama PON Sulsel. Dia ikut bersama tim yang meloloskan PON Sulsel di Prapon yang diadakan di Makassar.

Lanjut anak legenda PSM Makassar, Bahar Muharram ini, beberapa bulan lalu PON Sulsel cabang sepak bola menjadi dua kubu.

"Satu tim itu dari pemain Prapon yang dilatih Coach Maulid Ibrahim dan yang satunya itu kalau ngga salah yang dibentuk oleh Asprov," ungkapnya.

Yang menjadi pertanyaan, kata Asnawi, kenapa harus mengganti seluruh tim yang sudah berjuang dari Prapon 3 tahun bersama. Lalu di ganti dengan tim yang baru beberapa bulan menyeleksi pemain. 

"Karena yang saya tahu alasan pemecatannya kurang logis, apakah karena ada kepentingan atau seperti apa. Saya tidak ada masalah dengan tim yang baru terbentuk tetapi sangat disayangkan komposisi pemain dan pelatih yang lama itu sudah terbentuk dan harus diganti begitu saja," tuturnya.

Padahal tim yang lama telah berusaha keras untuk bertahan. Contohnya, beberapa kali mengadakan uji coba dan saat itu pemain dan pelatih patungan membayar lapangan. Begitupun dengan air minum. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved