Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Setelah Varian Delta, Muncul Lagi Delta+ yang Lebih Berbahaya

Virus varian baru ini dianggap lebih menular dan lebih berbahaya. Tak heran jika angka kematian yang ditimbulkan oleh infeksi virus ini, lebih tinggi.

Editor: Muh. Irham
unsplash/CDC
Virus corona 

Pada 16 Juni, Dr VK Paul, Ketua Komite Pengarah India melawan Covid-19, mengatakan bahwa Delta+ adalah "variant of concern (VOI)" dan bukan "variant of concern" (VOC).

Tetapi menyatakan bahwa pejabat India akan melanjutkan untuk memantau perkembangan dan penyebaran varian ini.

Subhash Salunkhe, penasihat program nasional anti-Covid-19 pemerintah New Delhi, menekankan bahwa varian Delta masih menyumbang sebagian besar infeksi gelombang kedua Covid-19.

Dia menekankan perlunya lebih banyak penelitian untuk memahami varian Delta+ baru yang muncul di negara ini.

Pada 21 Juni, India telah melaporkan total lebih dari 29,9 juta infeksi Covid-19, di mana 388.135 di antaranya telah meninggal, menurut angka resmi dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.

India secara bertahap mengendalikan gelombang kedua epidemi karena jumlah infeksi baru terus menurun.

Namun, banyak ahli khawatir bahwa gelombang ketiga Covid-19 akan segera kembali melanda negara berpenduduk terbesar kedua di dunia itu.

Karena langkah-langkah pencegahan epidemi, bahkan kampanye vaksinasi, di banyak tempat belum dilaksanakan secara menyeluruh.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved