Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gemar Limas Masuk Top 99 Inovasi Nasional

Inovasi yang dicetuskan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bone, gemar Limas masuk kategori top 99 inovasi nasional.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/AMINAH
Foto bersama usai kunjungan Bappeda Kabupaten Bone dan Biro Organisasi Setda Bone di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Senin (21/6/2021) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inovasi yang dicetuskan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bone masuk kategori top 99 inovasi nasional.

Penghargaan itu ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) lewat pengumuman bernomor B/112/PP.00/05/2021.

Kepala Bappeda Kabupaten Bone, Ade Fariq Ashar mengatakan, suatu kesyukuran baginya bisa terseleksi dintara inovasi-inovasi lainnya di kabupaten/kota se-Indonesia.

Sejak tahun 2017, pihaknya menggarap inovasi di bidang pendidikan. Inovasi tersebut bernama 'Gemar Limas' atau gerakan masyarakat Lisu Massikola.

"Program ini kami gagas untuk mengembalikan seluruh anak atau remaja yang putus sekolah, tidak sekolah, dan tidak lanjut sekolah," ucapnya saat berkunjung ke Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Senin (21/6/2021) sore.

Inovasi tersebut dilirik pemerintah pusat setelah berhasil mengembalikan 6 ribu lebih anak atau remaja ke sekolah.

Sebenarnya, program ini digagas untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sangat rendah di Bone dimana angka putus sekolah sangat tinggi.

Sebelum adanya inovasi ini tahun 2016 jumlah anak yang putus sekolah dan tidak sekolah sangat tinggi.

Jumlah anak tidak sekolah usia 7-18 tahun sebanyak 54 ribu. 

Angka partisipasi kasar SMP/MTS 84,37 persen, angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA sebanyak 70,59 persen.

Selanjutnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 63,68 persen, rata-rata lama sekolah 6,76 persen, dan angka melek huruf 87,87 persen.

Ia berharap inovasi tersebut bisa diadopsi oleh daerah- daerah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sulsel.

"Sebenarnya sudah banyak daerah lain yang berkonsultasi ke kami soal Gemar Limas, mereka juga akan menerapkan inovasi ini," bebernya.

Terakhir, pada tahun 2020 jumlah anak tidak sekolah usia 7-18 sisa 49.214.

Angka partisipasi kasar SMP/MTS 101,98 persen, angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA sebanyak 94,02 persen.

Selanjutnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 66,06 persen, rata-rata lama sekolah 7,15 persen, dan angka melek huruf 93,25 persen.

Pada tahun 2018, pemerintah kabupaten menjadikan model ini sebagai program prioritas dan dijabarkan pada RPJMD periode 2018 – 2023. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved