Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Sejarah Tambang Sangihe, Tambang Emas yang Ditolak Wakil Bupati Helmud Hontong

Sebelum meninggal, Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong diketahui menolak izin operasi operasi pertambangan emas di wilayahnya

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
(Baru Gold Corp)
Lokasi proyek tambang emas Sangihe yang digarap PT Tambang Mas Sangihe. 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu besar.

Bahkan tersebar hampir ditiap-tiap daerah.

Namun kekayaan alam dapat dikelola berdasarkan kebijakan pemerintah setempat.

Seperti kekayaan alam yang terdapat di Manado, Sulawesi Utara.

Dilansir dari Kompas.com, Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong meninggal dunia ketika perjalanan dari Bali menuju Manado melalui Makassar, Rabu (9/6/2021) lalu.

Sebelum meninggal, ia diketahui menolak izin operasi operasi pertambangan emas di wilayahnya. Di Pulau Sangihe memang terdapat lokasi tambang yang akan dieksploitasi oleh perusahaan bernama PT Tambang Mas Sangihe (TMS).

PT TMS adalah anak perusahaan dari Baru Gold Corp, perusahaan asal Kanada yang sebelumnya bernama East Asia Minerals.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, Baru Gold Corp adalah perusahaan publik eksplorasi sumber daya mineral Kanada yang berfokus pada pengembangan proyek produksi logam mulia di Indonesia.

“Fokus perusahaan adalah mengembangkan proyek logam mulia dengan potensi peningkatan sumber daya yang signifikan dan kemampuan produksi jangka pendek. Saat ini, Baru Gold sedang menggarap Proyek Miwah dan Proyek Sangihe,” tulis, laman resmi barugold.com, dikutip pada Kamis (11/6/2021).

Baru Gold Corp diketahui memegang saham mayoritas PT Tambang Mas Sangihe atau PT TMS untuk mengelola pengoperasian tambang emas di Pulau Sangihe, yang berlokasi antara ujung utara Pulau Sulawesi (Indonesia) dan ujung selatan Mindanao (Filipina).

“Baru Gold memegang 70 persen saham dengan tiga perusahaan Indonesia memegang gabungan saham 30 persen sisanya,” tulis laman resmi perusahaan.

Berdasarkan catatan Harian Kompas yang diberitakan 25 April 2021, tiga perusahaan Indonesia yang memegang 30 persen saham sisanya, yaitu PT Sungai Balayan Sejati (10 persen), PT Sangihe Prima Mineral (11 persen), dan PT Sangihe Pratama Mineral (9 persen).

Sejumlah direksi pada jajaran manajemen Baru Gold Corp juga diketahui duduk di kursi manajemen PT TMM, termasuk CEO Baru Gold Corp, Terry Filbert.

• President and Director PT TMS: Terry Filbert

• Chief Geologist and Qualified Person:Frank Rocca

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved