Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hajar Aswad

Ilmuan Inggris Ungkap Asal Hajar Aswad, Bukan dari Tata Surya

Umat Islam mengenal nama sebuah batu yang sangat istimewa. Batu tersebut kini berada di salah satu sisi Kakbah, kiblat Umat Islam di seluruh dunia

Editor: Muh. Irham
int
Hajar Aswad di Kakbah 

TRIBUNTIMUR.COM - Umat Islam mengenal nama sebuah batu yang sangat istimewa. Batu tersebut kini berada di salah satu sisi Kakbah, kiblat Umat Islam di seluruh dunia.

Batu yang bernama Hajar Aswad tersebut, juga dikenal dengan sebutan black stone.

Ia dikenal dengan baik, oleh sebagian besar umat Islam, khususnya para jamaah haji, karena Hajar Aswad memiliki nilai sejarah yang cukup penting dalam perkembangan ajaran agama Islam.

Mengutip dari Islamic Landmarks batu Hajar Aswad dibawa dari Jannah atau surga dan dipersembahkan khusus untuk Nabi Ibrahim dengan diletakkan di sudut Kakbah.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, pada mulanya batu Hajar Aswad berwarna putih, namun seiring bertambahnya waktu, ia berubah warna menjadi hitam.

Hal tersebut terjadi karena dosa-dosa manusia yang menyentuh batu tersebut.

The Muslim Vibe juga mengatakan bahwa batu Hajar Aswad juga disebut sebagai jantung Kakbah, karena saat umat Islam melaksanakan ibadah haji, mereka pasti mengitari Kabah.

Batu yang terdapat di sudut sisi tenggara Kakbah ini, biasanya akan disentuh dan dicium atau hanya sekedar melambaikan tangan tanda hormat.

Pernah Dicuri

Tak hanya d Mekah, Hajar Aswad juga ternyata juga ada di salah satu museum di Inggris. Ada tiga buah pecahan batu Hajar Aswad di Inggris.

Pihak museum juga mengatakan bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya.

Proses pengambilan bongkahan tersebut bermula ketika beberapa ilmuwan membaca kabar tentang keutamaan dan keajaiban yang dimiliki Hajar Aswad.

Mereka mengira Hajar Aswad adalah batu basal yang terbawa arus banjir dari daerah sekitar Makkah lalu tergeletak begitu saja di Makkah, dekat Kakbah.

Untuk menguji hal tersebut, asosiasi geografi Kerajaan Inggris mengutus orang bernama Richard Francis Burton untuk mengunjungi Arab Saudi.

"Dia menyamar menjadi haji dari Afghanistan. Kejadian ini terjadi di pertengahan abad ke-19 (1853 masehi-1269 Hijriyah). Richard Burton mengusung misi mencuri pecahan Hajar Aswad lalu membawanya ke Inggris dan dia berhasil," kata Min Muhammad dalam bukunya.

Saat Hajar Aswad sudah berada di Inggris dan dilakukan penelitian yang mendalam, menunjukkan bahwa Hajar Aswad bukan termasuk batuan bumi melainkan batu yang berasal dari langit-luar angkasa yang menyerupai meteor.

Hajar Aswad memiliki komposisi kimiawi dan mineral sendiri yang berbeda dari meteor.

"Penelitian ini akhirnya menjadikan Richard Burton mengucapkan syahadat dan menjadi Muslim," katanya.

Kisah ini, kata Min Muhammad, Richard tulis dalam sebuah buku yang berjudul A Journey to Mecca (Rihlah Illa Mekah) Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak.

Batu hitam ini sudah licin karena terus-menerus dikecup, dicium, dan diusap oleh miliaran manusia sejak zaman Nabi Adam, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah baik untuk haji maupun untuk tujuan umroh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved