Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sinjai

Harga Sapi di Sinjai Naik Rp 1 Juta Hingga Rp 1,5 Juta Per Ekor

Menjelang Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah harga sapi di Sinjai, Sulawesi Selatan mulai mengalami kenaikan.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/SYAMSUL BAHRI
Sapi milik warga di Kecamatan Sinjai Selatan siap dikurbankan pada lebaran Iduladha mendatang. Harga sapi di Kabupaten Sinjai menjelang lebaran Iduladha mengalami kenaikan 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN-Menjelang Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah harga sapi di Sinjai, Sulawesi Selatan mulai mengalami kenaikan.

Kenaikan tersebut rata-rata Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta dari harga tahun sebelumnya.

Sejumlah pedagang ternak sapi potong yang dijumpai oleh TribunSinjai.Com menyampaikan bahwa tahun ini harga sapi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

"Kalau tahun lalu yang kita beli Rp 10 juta per ekor, sekarang menjadi harga Rp 11 juta atau Rp 11,5 juta per ekor. Jadi ada kenaikan Rp 1-1,5 juta per ekor," kata salah seorang pengusaha sapi asal Sinjai, Abd Salam, Kamis (10/6/2021).

Penyebabnya karena permintaan ternak sapi potong makin meningkat dari masyarakat.

Permintaan sapi potong tersebut berasal dari Kalimantan Timur dan Kota Makassar.

Selain permintaan untuk sapi kurban dari luar Kabupaten Sinjai dan Sulsel yang terus meningkat juga permintaan dalam daerah juga cukup banyak.

Khusus kebutuhan lokal digunakan masyarakat untuk melakukan hajatan pesta pernikahan.

Saat ini jumlah permintaan daging sapi untuk kebutuhan pesta pernikahan cukup meningkat di Sinjai.

Abd Salam sendiri, setiap tahunnya mengangkut sapi kurban ke kota Makassar rata-rata 100 ekor sapi.

Selain Abd Salam, juga sejumlah pedagang sapi di Sinjai menjual sapi kurban ke Kalimantan Timur hingga mencapai ribuan ekor setiap menjelang Iduladha.

Kabupaten Sinjai saat ini menjadi kota metropolitan sapi di Sulawesi Selatan.

Petani di daerah itu menjadikan ternak sapi sebagai investasi yang paling cepat menghasilkan uang.

Hampir setiap petani memiliki ekor sapi di kabupaten tersebut kecuali di Kecamatan Pulau Sembilan.

Tak hanya petani yang ikut beternak. Tetapi juga sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sinjai memelihara sapi ternak.

Ternak sapi ini dijadikan investasi untuk menyiapkan biaya kuliah anak-anak mereka dan memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved