Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bisnis

CSR Pertamina Bantu Masyarakat Mandiri Lewat Program Cindakko Menyala

CSR Pertamina Bantu Masyarakat Mandiri di Dusun Cindakko Lewat Program Cindakko Menyala

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SUKMAWATI
Aktivitas pendampingan Pertamina dalam program Cindakko Menyala, Rabu (8/6/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini tergolong jauh dari jangkauan.

Cindakko termasuk daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Jaraknya sekiranya 20 Kilometer (Km) dari Kantor Kecamatan, 40 dari Maros dan 55 Km dari Kota Makassar.

Tempat ini kaya atas sumber daya alamnnya. 

Banyak hasil bumi yang bisa diolah menjadi produk berkualitas dan berdaya jual tinggi.

Hanya saja, sulitnya akses, hingga belum masuk aliran listrik membuat masyarakat kesulitan dalam meningkatkan perekonomiannya.

Hasil bumi seperti, Kopi, Gula Aren, Kemiri hingga berbagai jenis madu belum mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Masyarakat juga belom memahami cara mengolah hasil bumi tersebut menjadi produk bernilai jual tinggi.

Mereka kesulitan dalam pemasaran karena jauh, sulit dijangkau ditambah jalanan terjal dan sempit.

Ditambah lagi, literasi yang masih sangat rendah. 

Relevansi pendidikan tak berlaku di Cindakko ini. 

Banyak anak-anak putus sekolah, bahkan rerata lulus SD di usia 16 tahun.

Atas dasar itulah, PT Pertamina (Persero) melalui Depot Pengisian Pesawat Udara) menghadirkan program Corporate Social Responsibility (CSR) di Dusun Ciddako ini.

Mengusung Cindakko Menyala, deretan program pemberdayaan dihadirkan bagi masyarakat.

Diketahui kata Menyala sendiri pada tema merupakan singkatan dari Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam, Lengkap Nutrisi.

Program tersebut antara lain, Penanaman 2.000 Bibit  Pohon (Mahoni, Rambutan, Durian, Cemara), Edukasi Panen Madu Hutan  Lestari (Lebah Apis Dorsata), Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos.

Pelatihan Pemindahan Pernah Apis Cerama ke Kotak Budidaya, Pembentukan Pengelolah Gula Aren dan Madu Hutan, Memonitoring 22 ribu Pohon Kopi Arabika-Robusta dan lainnya.

Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan mengatakan, Pertamina mulai masuk Cindakko pada tahun 2018.

Saat hadir pertama kali, fokusnya memajukan literasi daerah tertinggal tersebut.

Sembari berjalan program literasi, Tim CSR Pertamina menemukan banyak hal potensial yang bisa dikembangkan. 

"Misalnya, dalam pemberdayaan masyarakat dengan harapan kelak menjadi daerah yang mandiri dan taraf ekonomi masyarakat meningkat," kata Taufik saat hadir pada pelaksanaan secara seremonial program di Dusun Cindakko, Kamis (10/6/2021).

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (9-10/6/2021).

Ia menyampaikan, Cindakko jadi pilihan pelaksanaan program karena masih berada di wilayah Kabupaten Maros.

Dimana, Maros dekat dengan DPPU Hasanuddin sehingga sudah menjadi tanggung jawab sosial Pertamina.

Menurut Taufik, masyarakat Cindakko yang kurang lebih berjumlah 110 Kepala Keluarga (KK) dan 85 unit rumah ini dapat semakin berdaya, berdikari, mandiri dan sejahtera.

Ditambah lagi, respon antusias dari masyarakat dengan semangat gotong royongnya membuat Pertamina semakin optimisme mengembangkan Cindakko.

"Swadaya masyarakat Cindakko sangat luar biasa dengan kearifan lokalnya,' ucap dia.

Meski demikian, tak dipungkiri banyak tantangan yang dilalui Pertamina selama proses realisasi program ini.

"Tak ada aliran listrik, apalagi seluler serta akses jalan yang sulit. Akan tetapi dengan kegigihan Tim semuanya bisa teratasi," bebernya.

Ke depannya, Pertamina akan menghadirkan aliran listrik agar masyarakat semakin produktif dengan membangun Sumber Daya PLTA dan Panel Surya.

"Insha Allah, PLTA bisa dihadirkan tahun ini secara bertahap. Tim pun sudah melakukan survey di Sungai Munte Cindakko. Semoga semuanya berjalan sesuai harapan dan Cindakko Menyala terwujud," katanya.

Ia menambahkan, dalam program ini Pertamina telah menggelontorkan biaya sebesar Rp 285 juta dan akan terus bertambah sesuai program yang dijalankan.

Kepala Dusun Cindakko, Sulaiman (28) dengan sumringah berucap syukur dan bahagia atas kehadiran Pertamina.

Banyak perubahan sejak Pertamina hadir secara serius mendampingi mereka.

"Dari segi literasi anak-anak sudah mulai maju, kemudian pemahaman soal menanam kopi pun mulai meningkat. Warga sudah paham bagaimana caranya menanam agar hasilnya lebih banyak," kata Sulaiman.

Pria yang sudah empat tahun menjadi kepala dusun ini juga beberkan bagaimana masyarakat mulai paham cara memanen madu.

"Selama puluhan tahun, warga kami panen madu dengan secara tradisional yaitu diasapi, kini mulai beralih dengan cara panen lestari serta budidaya di rumah masing-masing," katanya.

Masih bagian dari program, Pertamina memberikan Kotak untuk masing-masing rumah agar bisa membudidayakan lebah.

"Jadi kami tidak perlu ke hutan lagi, luar biasa. Tanpa edukasi dari Pertamina bersama Inspiratur Lebah Madu Indonesia (ILMI) Region Sulsel tentu kami tidak bisa berkembang seperti sekarang," ungkapnya.

"Harapan selaku perwakilan warga dapat semakin berkembang, meningkat dan masyarakat semakin sejahtera. Terima kasih pendampingan dan ilmu barunya," harapnya.

Salah satu warga, Suri (50) mengatakan, banyak yang berubah sejak kehadiran Pertamina di Cindakko.

"Alhamdulillah, semoga jai tommi ngissengki pa'rasangangka ri Cindakko (semoga banyak yang kenal tempat tinggal kami di Cindakko," kata ibu tiga anak ini.

Program CSR Pertamina ini maksimal 5 tahun. Dalam tempo waktu tersebut Cindakko dipastikan sudah mampu mandiri. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved