Citizen Reporter
Mahasiswa Kehutanan Unhas Ajari Warga Tamalanrea Kerajinan Eceng Gondok
Mahasiswa Program Studi S1 Kehutanan Unhas melakukan pengabdian kepada masyarakat Meningkatkan Pendapatan Pengrajin Eceng Gondok
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Citizen Reporter, Munajat Nursaputra melaporkan dari Makassar
MAKASSAR - Di bawah bimbingan Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng, S.P., M.P., Syamsinar (2018), Juslina (2018), Abbas (2018) dan Ade Firna (2018), mahasiswa Program Studi S1 Kehutanan Unhas melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik “Peran Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkan Pendapatan Pengrajin Tumbuhan Eceng Gondok”.
Kegiatan ini terlaksana dari pendanaan program riset penelitian dan pengabdian mahasiswa yang diselenggarakan oleh Departemen Kehutanan Tahun 2021.
Program ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas mahasiswa kehutanan dalam mengembangkan riset penelitian dan pengabdian.
Dalam dunia pendidikan, mahasiswa sering dijuluki dengan agen perubahan yang bisa mengubah lingkungan masyarakat disekitarnya menjadi lebih baik.
Apalagi ditengah pandemic Covid-19 saat ini, peran mahasiswa sangat dibutuhkan.
Ide-ide dari dunia pendidikan, dapat dipraktekkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Peluang inilah yang kemudian dilirik Syamsinar untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar pada hari Senin, 24 Mei 2021.
Rajut eceng gondong merupakan konsep kegiatan yang digagas Syamsinar dan timnya.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemandirian perempuan di wilayah Tamalanrea.
Dalam proses kegiatan pengabdian ini, dilakukan bimbingan pelatihan mulai dari cara mengambil bahan baku eceng gondok, membersihkan, lalu mengeringkan, hingga terciptanya sebuah kerajinan tangan seperti tas, tempat tissue, dan produk lainnya.
Tapi bukan hanya sampai disitu, tim ini juga memberikan ide-ide kreatif kepada masyarakat seperti teknik pemasaran produk olahan eceng gondok tersebut sehingga bernilai jual tinggi seperti melakukan kegiatan workshop produk ekonomi olahan eceng gondong.
Wilayah Tamalanrea yang saat ini berkembang menjadi kawasan permukiman di Kota Makassar, dulunya merupakan daerah riparian.
Sehingga wajar jika saat ini masih dijumpai beberapa area yang menjadi tempat genangan air karena diperuntukkan menjadi kawasan resapan air pada saat musim hujan.
Namun, area ini kadang tidak berfungsi meresapkan air karena ditumbuhi tanaman Eceng Gondong. Bagi masyarakat, tanaman ini kadang dianggap sebagai gulma padahal jika dimanfaatkan dapat diolah dan menghasilkan rupiah.
Bersama masyarakat, Syamsinar dan timnya langsung mempraktekkan teknik pengolahan eceng gondok hingga bernilai ekonomis.
Syamsinar berharap, pelatihan dan edukasi pemanfaatan tumbuhan eceng gondok menjadi kerajinan tangan bisa menambah penghasilan masyarakat.
Hal tersebut, juga ditambahkan oleh Dr. Siti Halimah bahwa selain meningkatkan ekonomi masyarakat, tujuan lain kegiatan pengabdian ini adalah melestarikan kondisi lingkungan di Kecamatan Tamalanrea, yang sering mengalami banjir karena kawasan resapan air ditumbuhi tanaman eceng gondong.