PSM Makassar
Syamsuddin Umar Ingatkan Pelatih Baru PSM Harus Paham Filosofi dan Kultur Sepakbola Makassar
Syamsuddin Umar ingatkan pelatih baru PSM Makassar harus memahami filosofi dan kultur sepakbola Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syamsuddin Umar ingatkan pelatih baru PSM Makassar harus memahami filosofi dan kultur sepakbola Makassar.
PSM diketahui tengah membidik pelatih asing untuk mengarungi Liga 1 2021.
Syamsuddin Umar yang juga pelatih yang mempersembahkan gelar juara Liga 1999/2000 untuk PSM ini menyebut filosofi dan kultur dalam sebuah klub harus tetap dijaga.
Semisal untuk PSM, Syamsuddin Umar mengatakan karakteristik permainan keras, pantang menyerah menjadi karakter yang sudah mengakar.
“Jadi terkadang kalau PSM menang tapi mainnya tidak sesuai filosofi atau bayangan suporter itu juga kurang diterima.”
“Sebaliknya juga begitu, kalah tapi main dengan karakter yang biasanya dimainkan bisa bikin senang,” tuturnya, Senin (7/6/2021).
Olehnya itu, pelatih yang datang lanjut Syamsuddin Umar tidak boleh serta merta menerapkan gaya atau karakteristik secara pribadi. Tetapi perlu perpaduan.
“Kita contohkan, Pep Guardiola pindah ke Munchen tidak membawa Tiki-Taka ala Barcelona, begitu juga waktu ke Manchester City tidak membawa gaya Barcelona dan Munchen.”
“Inilah yang perlu dilakukan pelatih, memahami karakter klub, suporternya, budayanya dan tentu karakter Federasinya,” tutupnya
Pelatih asing dipastikan akan kembali mengarsiteki PSM Makassar musim 2021 ini.
Manajemen Laskar Pinisi rencananya akan memperkenalkan juru taktik baru pekan ini.
Mengarungi Liga 1 Indonesia 2021/2022, skuat PSM belum juga memiliki pelatih defenitif.
Kurang dari sebulan rencana kickoff musim ini, Laskar Pinisi masih dipimpin pelatih sementara, Syamsuddin Batola.
Padahal sejumlah pemain lama maupun yang baru sudah mulai berkumpul sejak beberapa hari lalu.
Tak ingin tertinggal dengan klub lainnya dalam persiapan, PSM pun segera memutuskan pelatih baru.
CEO PSM, Munafri Arifuddin, menegaskan pelatih yang akan datang adalah juru taktik berpengalaman. Serta merupakan pelatih asing.
"Kami coba mencari sosok pelatih asing yang dapat mengerti dan tahu seperti apa karakter sepakbola Indonesia supaya tidak butuh banyak waktu lagi untuk penyesuaian," ucap Appi sapaannya, Senin (7/6/2021).
Appi lebih lanjutkan menegaskan calon arsitek PSM ini bakal diperkenalkan dalam waktu dekat.
Bahkan menurutnya bakal mulai memimpin pekan ini.
"Insya Allah pekan ini kami tetapkan supaya pola latihan sudah bisa bersama pelatih baru," sambungnya.
Keputusan manajemen PSM mendatangkan pelatih baru asing, memperpanjang daftar pelatih asing PSM dalam 20 tahun terakhir.
Bahkan sejak era Liga 1 (2017-2020) Manajemen selalu mempercayakan pelatih asing sebagai juru taktik.
Tiga pelatih asing sudah menukangi PSM di era Liga 1.
Mereka yakni Robert Rene Alberts, Darije Kalezic dan Bojan Hodak.
Ketiganya sudah menjejakan prestasi untuk tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan.
Robert Alberts mengantarkan PSM menempati lima besar klasemen akhir Liga 1 musim 2017 dan 2018.
Serta membawa PSM lolos ke AFC Cup 2019.
Darije Kalezic sebagai suksesor Robert mempersembahkan gelar juara Piala Indonesia 2018/2019.
Pelatih asal Bosnia ini juga mengantarkan PSM menembus semifinal AFC Cup zona ASEAN 2019.
Sementara itu Bojan harus mengakhiri masa kepelatihan tanpa gelar lantaran Liga 1 2020 dihentikan.
Presiden Red Gank, Sul Dg Kulle, menyebut pilihan pelatih asing dari manajemen adalah pilihan yang tepat.
Menurutnya bukan membeda-bedakan dengan pelatih lokal, tapi saat ini pelatih lokal berkualitas dan memiliki lisensi AFC Pro sangat minim.
"Apapun pilihan manajemen kita dukung. Intinya adalah pelatih yang mengetahui karakter di PSM dan memiliki komitmen," terangnya.
Tak hanya pelatih, manajemen Laskar Pinisi juga menjanjikan kedatangan legiun asing.
Appi kembali menegaskan pemain baru berstatus asing sudah beres.
"Secepatnya juga akan kami tetapkan dan Insya Allah sudah beres pada pekan ini," tutur Ketua Golkar Makassar ini.
"Paling penting kan kami mau menyelesaikan segala persoalan dulu tapi tidak bisa juga hanya mengurus itu. Jadi semua harus berjalan berbarengan," tutupnya.(*)