Tribun Sulsel
Pemprov Sulsel Siapkan Hadiah Rp 30 Juta untuk Juara 1 STQH
Pemprov Sulsel Siapkan Hadiah Rp 30 Juta untuk Juara 1 Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH)
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman membuka secara resmi Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan XXXII, Tahun 2021 via virtual, Kamis (3/6/2021) malam.
STQH Tingkat Provinsi Sulsel berlangsung di Kabupaten Sidrap, selama lima hari mulai Kamis-Senin (3-7/6/2021).
Diikuti 24 Kabupaten/Kota di Sulsel, mereka membawa perwakilan kafilah yang akan berlomba pada STQH ini.
Adapun cabang lomba dalam STQH tingkat Provinsi Sulsel di antaranya untuk Tilawah diikuti anak-anak putera dan puteri dan golongan dewasa putera dan puteri.
Lalu hifdzil golongan 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz, dan 30 juz bagi putera dan puteri. Kemudian tafsir bahasa Arab bagi putera puteri, serta hadits golongan 100 hadits dengan sanad dan golongan 500 hadits tanpa sanad.
Adapun tema STQH kali ini yakni "Dengan STQH XXXII TK Provinsi Sulawesi Selatan Kita Wujudkan Generasi Quran yang Sehat, Inklusif dan Berkarakter di Masa Pandemi".
Dari Rumah Jabatan Wakil Gubernur, Andi Sudirman mengikuti pembukaan STQH XXXII secara virtual melalui zoom.
Ia mendorong agar pelaksanaan STQH kali ini bisa menghasilkan peserta terbaik yang akan menjadi perwakilan/kafilah Sulsel di tingkat Nasional.
Serta menyiapkan hadiah yang fantastis bagi juara pertama, senilai Rp 30 juta.
"Kita perlu apresiasi bagi anak-anak kita yang berprestasi," ujar Andi Sudirman via rilisnya, Jumat (4/6/2021) malam.
Bahkan LPTQ Sulsel membuka peluang bagi anak-anak yang mempunyai talenta tapi tidak sempat mengikuti ajang STQH tingkat kabupaten.
Kesempatan ini termasuk dalam kafilah ke-25 yang turut menjadi peserta dalam ajang ini.
"Kita memberi akses seluas-luasnya untuk memberi peluang agar bisa berkontribusi untuk Sulawesi Selatan," katanya.
Ia pun mengaku, bahwa saat ini dibutuhkan moral kepemimpinan bagi generasi kini. Hal itu untuk menjauhkan dari paham-paham radikal.
"Berharap momentum ini bisa memberikan imun kepada adik-adik. Semakin dekat dengan agama, Alquraan, hadits, insya Allah tidak akan mudah pikiran direcoki oleh virus-virus paham radikalisme," jelasnya.
