Pelajar Tewas Kecelakaan
Dalam Sebulan, Dua Pelajar di Tana Toraja Tewas Akibat Kecelakaan Motor
Dalam Sebulan, Dua Pelajar di Kabupaten Tana Toraja Tewas Akibat Kecelakaan Motor
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Kecelakaan lalulintas yang melibatkan anak di bawah umur kembali terjadi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (3/6/2021).
Sehingga sejak Mei 2021 atau dalam sebulan terakhir, sudah dua kasus kecelakaan anak dibawah umur terjadi di Tana Toraja.
Kasus yang pertama menimpa FR (15) pada Rabu (5/5/2021).
Siswa SMK Kristen Makale ini tewas bertabrakan dengan mobil pete-pete (angkot).
Tabrakan terjadi di jalan poros Makale-Rembon.
Tepatnya di depan toko Sentosa, Kelurahan Kamali Pentalluan, Kecamatan Makale, Tana Toraja.
Tabrakan bermula saat FR yang mengendarai motor DP 4362 JB bergerak dari arah Makale ke Rembon.
Korban yang melaju cukup kencang kemudian bertabrakan dengan mobil Petepete DD 1729 BC yang dikemudikan oleh pria KR (63).
Saat itu korban terlempar ke arah samping jalan.
Akibat kecelakaan, FR mengalami lecet pada bagian muka, luka terbuka pada kepala dan darah keluar dari telinga.
Warga yang berada di lokasi kejadian langsung melarikan korban ke rumah sakit.
Namun tak lama mendapat perawatan di rumah sakit, FR menghembuskan nafas terakhirnya.
Kemudian kasus yang kedua terjadi di poros Bonggakaradeng-Rano, Lingkungan Buttu, Kelurahan Ratte Buttu, Kecamatan Bonggakaradeng, Kamis (3/6/2021) pagi tadi.
Korban tewas bernama Sume (15). Ia adalah warga Leon, Lingkungan Buttu.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh salah seorang warga setempat, Ibrahim Leke'.
Saat itu, Leke' mendengar suara keras. Ia pun penasaran kemudian mendatangi asal suara.
Di lokasi ia melihat ada bekas kendaraan yang diduga terjun ke sungai.
Atas kejadian ini Leke' kemudian melapor ke Polsek Bonggakaradeng.
Petugas yang tiba di lokasi langsung melalukan proses pencarian.
"Pukul 11.00 Wita petugas menemukan motor korban. Kemudian sekira pukul 12:00 Wita jasad korban ditemukan di dasar sungai," kata Kapolsek Bonggakaradeng AKP Welem Panggeso.
Ditambahkan Welem, usai menemukan korban dilanjutkan dengan proses evakuasi.
Proses evakuasi melibatkan puluhan warga setempat.
Sementara motor korban DD 2095 VM ditarik menggunakan tali.
Usai di evakuasi jasad korban langsung dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulance.
Sebelumnya, Kapolres Tana Toraja, AKBP Sarly Sollu meminta para orangtua tidak mengizinkan anak yang belum cukup umur untuk mengendarai motor.
"Saya minta kepada orang tua siswa agar benar-benar mengawasi anaknya, tidak mengijinkan berkendara jika belum cukup umur atau belum memiliki SIM," jelasnya.
Selain orang tua, hal serupa disampaikan kapolres kepada guru-guru sekolah.
"Demikian pula kepada guru-guru agar tidak mengizinkan siswanya membawa atau mengendarai sepeda motor yang belum cukup umur dan tidak memiliki SIM," sambungnya.
Pihaknya juga akan turun ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi.
Sosialisasi itu untuk menyampaikan larangan berkendara jika belum cukup umur dan tidak memiliki SIM.(*)
Laporan Kontributor tribun-toraja.com, @b_u_u_r_y
