Beredar Video Calon Pengantin di Manado Lompat dari Lantai 7 Hotel, Keluarga Bantah Kabar Bunuh Diri
Beredar video calon pengantin lompat dari lantai tujuh sebuah hotel berbintang di Manado, Sulawesi Utara pada Jumat (28/5/2021) siang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini beredar video calon pengantin lompat dari lantai tujuh sebuah hotel berbintang di Manado, Sulawesi Utara pada Jumat (28/5/2021) siang.
Calon pengantin bernama Gerald Suatan (30) atau karib disapa Allen.
Dari informasi yang dirangkum, pria tersebut tercatat merupakan calon pengantin yang akan melakukan pernikahan pada Jumat (28/5/2021) sekitar pukul 16.00 WITA.
Video yang beredar merupakan potongan Live Facebook rekan Gerald yang bernama Moris Sambuari.
Dalam video, tampak pemilik akun Moris Sambuari mengabadikan kamar hotel tempat mereka menginap.
Moris duduk di sisi depan kasur. Sementara di belakang Moris, tampak seorang tengah berbaring sambil memainkan ponsel.
Hanya beberapa detik duduk, Moris berdiri.
Sesaat setelah berdiri, tiba-tiba seseorang melintas di depannya ke arah jendela.
Moris hanya melihat pria tersebut melintas. Secepat kilat, tiba-tiba terdengar suara "bruk".
Moris langsung panik saat tahu pria yang melintas di depannya melompat ke bawah.
"Ih ih.. ," kata Moris.
Teman yang berbaring tadi pun langsung beranjak dan ikut melihat.
Beberapa saat kemudian, Moris dan temannya berlari.
Moris mengambil ponselnya.
"Allen Allen so," kata Moris sesaat sebelum menghentikan Live Facebook-nya.
Moris Sambuari Live di Facebook-nya pada 28 Mei 2021 pukul 13.50 siang.
Namun, potongan videonya beredar luas 29 Mei hingga hari ini 30 Mei 2021.
Video tersebut pun beredar luas. Salah satunya dibagikan di akun Instagram @nyinyir_update_officialll.
Banyak yang menyebut calon pengantin tersebut bunuh diri.
Namun hal berbeda diungkap keluarga.
Keluarga Sebut Gerald Terjatuh
Ditemui di rumah duka di Desa Tateli 3, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut, Sabtu (29/5/2021) siang, Jack yang mewakili pihak keluarga membeber dugaan baru kematian Gerald.
Jack menduga ia kelelahan kemudian jatuh.
"Adiknya yang sudah kelas 6 SD menyebut ia jatuh bukan melompat. Cukup mengerti untuk membedakan jatuh dan melompat. Jadi dugaan kami jangan jangan ia hanya jatuh," katanya.
Sebut dia, Gerald adalah anak yang bermental baja. Sejak kecil ia sudah biasa bekerja keras.
"Waktu kecil ia jualan kue, kemudian sekolah pelayaran dan bekerja di kapal tengker. Kerja di kapal tengker butuh ketegaran hati," katanya.
Jumat siang, jelang peristiwa nahas itu, Gerald terlihat enjoy.
Hal itu disaksikan teman temannya. "Jadi kami masih tidak terima dan belum mengerti kejadian ini," kata dia.
Mengenai isu yang menyebar di medsos soal masalah keterlambatan kehadiran keluarga ditepisnya.
Menurut dia, itu masalah lumrah dan terlalu sepele untuk Gerald yang bermental baja.
"Jika ia ada masalah pasti curhat ke saya," katanya.
Jack mengaku sudah dianggap ayah oleh Gerald. Di Facebook, Gerald mencantumkan Jack sebagai ayahnya. "Ia sangat dekat," kata dia.
Dikenal sebagai aktivis yang berani, Jack jadi melankolis saat menceritakan kisah Gerald.
Airmatanya berkali kali menetes.
Rangga Raintung adik dari Gerald Suatan, calon pengantin yang tewas setelah meloncat dari kamar lantai tujuh sebuah hotel di Manado, Jumat (28/5/2021) mengaku tak akan melupakan pesan terakhir kakaknya.
"Terakhir ia katakan, nanti bafoto di Rumah Alam," bebernya.
Jumat siang sebelum agenda pemberkatan, ia bercerita, Gerald minta ia dan adiknya segera ke hotel.
Ia pun bergegas.
"Sesampai di sana Gerald mengaku lupa menyuruh mereka memakai jas putih" kata dia. Rangga terlihat begitu sedih. Berulangkali ia menangis di depan jasad kakaknya.
Sebutnya, Gerald adalah kakak yang baik. "Dirinya selalu memberi uang kepada kami, saya tak akan melupakannya," kata dia.
Dikatakannya sang kakak akan dimakamkan Minggu di pekuburan Tateli.
Polisi masih menyelidiki
Diberitakan, Gerald masih memakai baju pengantin saat kejadian.
Pria tersebut terjatuh di dekat kolam renang hotel dan langsung meninggal di tempat.
Hingga kini Polresta Manado masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Pihak kepolisian juga telah meminta keterangan sejumlah saksi dalam penyelidikan kasus bunuh diri ini.
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga aksi bunuh diri dipicu permasalahan internal keluarga.
Namun pihak kepolisian masih akan terus menggali keterangan sejumlah pihak lainnya setelah korban dimakamkan.
Sementara dari hasil pemeriksaan saksi mata di tempat kejadian perkara, Polisi membenarkan bahwa korban melompat dari sebuah kamar di lantai tujuh hotel jelang acara pernikahannya.
Selain memeriksa keluarga korban, Polisi juga akan meminta keterangan dari pengelola hotel untuk menelusuri kemungkinan terjadinya kelalaian di balik peristiwa ini. (Tribun-timur.com/ Kompas.TV/Tribun Manado)