Tribun Makassar
Enam Santri Ponpes Bone Lulus di Al Azhar Kairo, Andi Sudirman: Ini Prestasi Membanggakan
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman merasa bangga.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman merasa bangga.
Kebanggaan ini atas prestasi enam alumni santri Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru, Kabupaten Bone yang lulus di Universitas Al Azhar Kairo.
Keenam alumni santri tersebut yakni A Khairul Azwan, Fajrul Ulum, Rijalul Khair, Abdullah, Musfirah Wardani dan Amaliah Putri Usman.
Keenam nama tersebut merupakan angkatan pertama Lembaga Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Ulya Al-Junaidiyah Biru berhasil lulus tes ke perguruan tinggi Islam terbaik dunia, Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Mereka dinyatakan lolos setelah mengikuti tes berbasis komputer dan wawancara daring yang diselenggarakan Kementerian Agama RI.
Plt Gubernur Andi Sudirman mengatakan, capaian prestasi ini patut dibanggakan.
Ia meminta untuk memanfaatkan belajar dengan baik di universitas tertua di dunia.
"Alhamdulillah, ini sebuah prestasi yang membanggakan bagi keluarga, pondok pesantren, maupun bagi daerah,” katanya via rilis Humas Pemprov, Sabtu (29/5/2021).
“Selamat kepada anak-anakku yang berhasil lulus tes di Universitas Al Azhar Kairo," kata tambah lelaki kelahiran Bone itu.
Ia meminta, agar nantinya ilmu yang didapatkan itu bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak, khususnya bagi umat Islam.
Dilansir laman resmi www.junaidiyah.com, Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru Kabupaten Bone dulu dikenal dengan nama Pesantren Ma’had hadits Biru Kabupaten Bone.
Pondok pesantren ini adalah pertama yang berdiri di Kabupaten Bone.
Pesantren yang didirikan oleh Anre Gurutta KH Junaid Sulaiman dirintis sejak tahun 1969, yang pada mulanya saat itu khusus membina Qismul Huffadz atau penghafal Alquran dan pengajian kitab kuning.
Dalam perkembangannya, pada tahun 1973 diresmikan sebagai pondok Pesantren Modern, kemudian berlanjut pendirian sekolah formal tingkat tsanawiyah dan aliyah.
Pembangunan dan perkembangan pesantren melaju dengan pesat setelah itu. Pada tahun 1982 dibuka Raudhatul Athfal (Taman Kanak-kanak), pada tahun 1986 dibuka juga Madrasah Tsanawiyah (MTs.) dan pada tahun 1987 dibuka pula Madrasah Aliyah (MA).