Tribun Kampus
Bedah Buku Teori Sastra Sepanjang Zaman, WR II Unibos: Berani Ciptakan Teori Sendiri
Bedah Buku Teori Sastra Sepanjang Zaman, WR II Unibos: Berani Ciptakan Teori Sendiri
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam penulisan karya ilmiah, tidak selamanya teori yang ditulis sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Apalagi jika teori yang digunakan berasal dari para ahli dari negara lain.
Hal ini ntopik utama dalam bedah buku yang digelar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa (Unibos), Jumat (28/5/2021).
Bedah Buku Teori Sastra Sepanjang Zaman ini digelar bersama Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI), yang dilakukan secara virtual.
Menghadirkan narasumber Guru besar UNY Prof Suwandi Endraswara, Dosen UNM Juanda, keynote speaker Wakil Rektor II Unibos Mas'ud Muhammadiah.
Acara yang dipandu oleh Wakil Dekan III FIKP Andi Hamsiah ini dihadiri 159 peserta dari berbagai universitas di Indonesia.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Unibos Mas'ud Muhammadiah menjelaskan bahwa orang Indonesia harus berani memulai menciptakan teori sendiri.
"Cenderungnya kita mengekspor teori dari barat, yang belum tentu sesuai dengan kehidupan sosial kita atau dunia kesastraan di negara kita, maka dari itu kegiatan ini sangat bermanfaat," tuturnya via rilis ke tribun-timur.com, Jumat (28/5/2021).
Dirinya menambahkan bahwa kegiatan ini dapat memberikan gagasan dan kreativitas kepada masyarakat, mahasiswa dan pendidik dalam bidang kesusastraan.
"Bedah buku ini dilakukan demi kemajuan ilmu pengetahuan, pendidikan, serta kebudayaan yang dapat meningkatkan apresiasi kesusastraan di kalangan masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Dosen UNM Juanda menuturkan bahwa dalam penulisan karya ilmiah di Indonesia, penulis cenderung menggunakan teori-teori dari barat.
Hal itu terjadi, kata dia, karena penulis Indonesia belum secara utuh menampilkan teori secara khas keIndonesiaan.
Olehnya itu, ia mengatakan bahwa patut bersyukur atas buku yang diterbitkan HISKI, apalagi salah satu penulisnya adalah wakil rektor II Unibos.
"Di buku ini menampilkan teori-teori kekhasan dari Indonesia dan membangun teori untuk mengubah paradigma teori sebelumnya," jelasnya.(*)