Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Mamuju

Pemprov Sulbar Evaluasi Kinerja Pemkab dalam Penanganan Stunting

Tim koordinasi percepatan penanganan stunting Provinsi Sulbar terus melakukan upaya intervensi penurunan angka prevalensi stunting di Sulbar.

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
ist
Penilaian kinerja kabupaten dalam pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan penurunan stunting provinsi sulawesi barat di Aula Hotel Grand Mutiara Mamuju 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Tim koordinasi percepatan penanganan stunting Provinsi Sulbar terus melakukan upaya intervensi penurunan angka prevalensi stunting di Sulbar.

Angka prevalensi stunting di Sulbar saat ini berada pada urutan kedua tertinggi secara nasional yakni 40,8 persen.

Itu sebabnya provinsi ke 34 ini masuk 10 besar provinsi prioritas penanganan stunting nasional.

Koordinator Tim Penangana Stunting Sulbar, Andi Alma Aliuddin mengatakan, angka prevalensi stunting di Sulbar lebih tinggi dari rata-rata nasional di bawah 30 perser berdasarkan data tahun 2020.

"Diantara upaya yang kami lakukan adalah melalui penilaian atau evaluasi kinerja Gugus Tugas kabupaten dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Sulbar,"kata Andi Alma ditemui di Hotel Grand Mutiara, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju, Kamis (27/5/2021).

Adapun delapan aksi konvegensi yang dinilai dari kabupaten adalah analisis situasi, rencana kerja, rembuk stunting.

Kemudian peraturan bupati tentang pencepatan penganan stunting, Kader Pembangunan Manusia (KPM), manajemen data, publikasi data dan delapan review kinerja.

"Ada lima kabupaten yang dinilai tahun ini, Polman, Mamasa, Majene, Mamuju dan Mamuju Tengah.Pasangkayu akan masuk pada tahun 2021,"ujar Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Sulbar itu.

Ia menambahkan, tugas tim provinsi adalah melakukan pembinaan dan pengawasan terkait pelaksanaan aksi konvergensi tersebut.

"Kabupaten itu menginput semua data ke web monitoring yang kami sediakan, inilah yang kami nilai. Kemudian kami juga melakukan uji petik,"kata dia.

Lanjutnya, uji petik dilakukan untuk melihat langsung ke lapangan sejauh mana kinerja tim gugus kabupaten.

Sebab penilaian yang dilakukan bukan penilaian semata, tapi lebih pada kemampuan kabupaten melihat mana-mana yang perlu ditingkatkan yang sudah baik dan masih kurang.

"Jadi kami kroscek apakah yang ada di web monitoring itu sesuai yang ada di lapangan, kemudian ada proses wawancara atau pendalaman yang dilakukan terkait upaya yang sudah mereka lakukan di tahun 2020, karena yang dinilai tahun 2020,"tuturnya.

Andi Alma mengungkapkan, enam kabupaten di Sulbar angkat prevalensi stunting tertinggi berada di kabupaten Majene. Namun dia mengklaim sudah turun di tahun 2021.

"Dari laporan yang dipersentasekan kabupaten dan data-data yang masuk itu ada penurunan, karena setiap tahun memang ada penurunan, tapi penurunannya memang belum sesuai harapan,"katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved