Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gerhana Bulan Total

Bupati Gowa Salat Gerhana di Masjid Agung Syekh Yusuf

Pemkab Gowa menggelar Shalat Gerhana di Masjid Agung Syekh Yusuf Jl Mesjid Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Suryana Anas
Humas Pemkab Gowa
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan turut melaksanakan Salat Gerhana Bulan di Masjid Agung Syekh Yusuf 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menggelar Shalat Gerhana di Masjid Agung Syekh Yusuf Jl Mesjid Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Rabu (26/5/2021) malam.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan turut melaksanakan Shalat Gerhana Bulan di Masjid Agung Syekh Yusuf.

Usai Shalat, Bupati Adnan menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah inisiatif Pemerintah Kabupaten Gowa untuk mengajak seluruh Masyarakat Kabupaten Gowa agar kembali mengingat tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

"Ini juga sekaligus menjadi do'a dan usaha kita bersama agar kita bisa segera keluar dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia,"  ujarnya.

Adnan berpesan agar masyarakat Kabupaten Gowa terus menjaga kekompakan dan kebersamaannya. 

Karena, kata dia, hanya dengan kekompakan dan kebersamaan, pandemi ini dapat dilalui dengan baik.

"Semoga kita bisa cepat hidup normal kembali, dan wabah ini dapat segera hilang dari bumi Kabupaten Gowa," harap orang nomor satu di Gowa ini.

Pelaksanaan Shalat Gerhana ini tetap menerapkan Protokol Kesehatan.

Seperti, menjaga jarak antar jema'ah, memakai masker.

Bagi jamaah sebelum masuk ke dalam Masjid dilakukan pengukuran suhu dan mencuci tangan atau diberi handsenitezer.

Diketahui, imam pada Shalat Gerhana kali ini, adalah Ustadz H. Muh Sadli Mustafa. 

Sementara Khatib adalah Prof. H. Barsihan Nur, yang juga adalah Ketua Asosiasi Dosen Ilmu Adab Se-Indonesia.

Dalam ceramahnya, Khatib menjelaskan bahwa kehadiran kita pada Shalat Gerhana ini adalah sebagai refleksi atas keimanan kita kepada Allah SWT. 

Karena dengan mempelajari fenomena alam yang terjadi, dapat selalu mengingat tanda - tanda kebesaran Allah.

"Peristiwa gerhana itu baik bulan maupun matahari adalah semata tanda kekuasaan Allah. Bukan keterkaitan atas apa yang terjadi di bumi seperti peperangan,kematian, atau kelahiran seseorang," tuturnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved