Jembatan Manjalling Bantimurung Rusak, Warga Sebut Sudah Banyak Jatuh ke Sungai
Jembatan Manjalling Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Maros rusak, warga sebut sudah banyak jatuh ke sungai
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kondisi jembatan gantung Dusun Manjalling, Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Maros, mengancam keselamatan warga.
Jembatan sepanjang 35 meter tersebut, mengalami kerusakan parah.
Lantai lintasan yang terbuat dari kayu sudah lapuk dan patah-patah.
Warga sekitar menyebutnya sebagai jembatan 'uji adrenalin'.
Jembatan yang menghubungkan Dusun Mannuruki, Desa Minasabaji, sudah beberapa tahun terakhir rusak.
Namun ironisnya, pihak pemerintah belum pernah memperbaikinya menjadi layak hingga kondisnya makin parah.
Hal itu dikatakan oleh seorang warga, Ramli kepada tribun-maros.com, Rabu (26/5/2021).
"Sudah lama kasian ini jembatan di kampung rusak. Lantainya dari kayu sudah patah-patah," katanya.
Akibat terbengkalainya jembatan tersebut, sudah ada beberapa warga yang jatuh dan hanyut di sungai.
Beruntung, korban dengan cepat diselamatkan oleh warga sekitar.
"Sudah banyak orang yang jatuh. Terutama orang baru atau pendatang yang mau ziarah kubur. Tidak tahu kondisi jembatan," kata dia.
Ia mengaku heran dengan alasan pemerintah mengabaikan perbaikan jembatan tersebut.
Pasalnya, salah satu anggota DPRD Maros dapil Bantimurung sudah datang melihat kondisi jembatan tersebut.
"Ya, masih saja begini, anak-anak dan para jemaah masjid harus ekstra hati-hati saat melintas," katanya.
Warga yang ingin ke jalan desa atau ke masjid, tak ada pilihan kecuali melintas di jembatan tersebut.
Setiap hari jembatan tersebut menjadi akses warga satu-satunya saat akan beraktivitas atau beribadah.
"Warga yang akan melaksanakan salat du masjid, harus berhati-hati, apalagi saat malam hari," ujar dia.
Selain jembatan rusak, tak ada penerangan di sekitar lokasi. Kondisi itu makin menyulitkan warga.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Ramli, hampir setiap tahun pihak pemerintah desa mengucurkan Anggaran Dana Desa (ADD).
Namun tak ada perbaikan di jembatan tersebut. Kondisinya makin parah tapi diabaikan.
"Kami sangat berharap jembatan di dusun kami segera diperbaiki sebelum banyak korban berjatuhan ke sungai," kata dia.
Dia juga berharap, Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros atau Polres Maros turun ke lapangan untuk memeriksa semua bangunan yang menelan dana desa.
Jembatan gantung yang memiliki panjang kurang lebih 35 meter dan lebar hampir 2 meter tersebut sering dilalui oleh warga.
Jembatan tersebut dilintasi warga saat mengangkut hasil pertaniannya maupun aktivitas lainnya.
Warga lainnya, Agus mengatakan, sudah beberapa warga yang jatuh, termasuk anak-anak.
Warga sekitar tidak tenang jika anaknya pergi. Mereka khawatir anaknya main di jembatan.
"Sudah banyak yang jatuh. Dulu ada orangtua dan anaknya jatuh. Untungnya cepat ditolong," katanya.
Dia juga berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut.
Pasalnya, selain kayu lapuk, bagian besi juga sudah karatan.
Jika tak ada rencana perbaikan jembatan, warga yang bermukim di seberang sungai, dibuatkan jalan.
Sementara Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, pihaknya segera mencarikan solusi perbaikan jembatan tersebut.
Ia berencana untuk memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros untuk membahas kondisi jembatan.
"Nanti saya sampaikan ke Dinas PU supaya bisa segera dianggarkan (perbaikan jembatan)," kata Ketua PAN Maros tersebut.
Chaidir berupaya mengucurkan anggaran perbaikan jembatan supaya warga tak kecelakaan lagi di sungai.
"Semoga diperubahan ada anggaran bisa ke sana," kata dia.
Chaidir Syam menanggapi keluhan warga, lantaran Plt Kepala Dinas PU, Andi Muetazim tidak merespon.
Padahal dia dikonfirmasi sejak Selasa 25 Mei, pukul 16.09 Wita melalui telepon maupun pesan WhatssApp.