Xanana Gusmao
14 Tahun Berkuasa, Kini Xanana Gusmao Oposisi Pemerintah Timor Leste, Berseberangan dan Pengkritik
Setelah Jadi Presiden Langsung Samber Perdana Menteri, Apa Langkah Politik Xanana Gusmao di Timor Leste?
Persaingan politik lanjut lagi tahun 2017 ketika CNRT menjadi oposisi membentuk oposisi bersama partai lain untuk menjatuhkan FRETILIN dalam 8 bulan selanjutnya.
Tahun 2017 terjadi perubahan yang cukup aneh, dengan terbentuknya Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) Februari 2015.
Pimpinan GNU, Arend Lijphart menjelaskan adanya "demokrasi konsosional" di Timor Leste.
Pengaturan tersebut mengharuskan oposisi menyerahkan peran dan kesempatan menggantikan pemerintah pada pemilihan berikutnya.
Imbalannya adalah mendapat bagian dalam pemerintahan.
Di sini pengaturan menjelaskan sistem berbagi kekuasaan, jenis "demokrasi terkontrol" guna menggantikan konflik politik dengan kerja sama politik.
Sisi negatif dari cara ini adalah oposisi melemah.
Kemudian persaingan politik pun ternyata masih berlanjut di tahun 2017 ketika CNRT menjadi oposisi, membentuk aliansi di parlemen nasional menjatuhkan FRETILIN.
Karena itu, setelah tak lagi berkuasa, Xanana Gusmao kerap mengkritik kebijakan pemerintah Timor Leste yang dipimpin Presiden Francisco Guterres.
Meski pernah jadi satu kubu dengan pemerintah, belakangan Xanana Gusmao kerap bergesekan pemerintah Timor Leste.
Melansir The Sydney Morning Herald pada 12 April 2021 lalu, dikatakan Xanana Gusmao menjadi penentang pengucian karena virus corona.
Dia bahkan mengumpulkan ratusan orang di luar fasilitas isolasi untuk menuntut pembebasan jenazah seorang pria yang tercatat kematiannya terkait Covid-19 di negara itu.
Namun, dia menyangkal bahwa pasien tersebut meninggal disebabkan Covid-19, bahkan memperingatkan orang-orang untuk tidak ke rumah sakit jika mereka sakit. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan Judul "Setelah Jadi Presiden Langsung Samber Perdana Menteri, Apa Langkah Politik Xanana Gusmao di Timor Leste?