Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akbar Faizal

Isu Capres 2024 PDIP Antara Puan Maharani & Ganjar, Akbar Faizal dan Denny Siregar Beda Pandangan

Isu Capres 2024 PDIP mulai menguat antara Puan Maharani Ganjar Pranowo, pegiat medsos Denny Siregar dan Akbar Faizal punya pandangan berbeda

Editor: Mansur AM
net
Sosok Ganjar Pranowo dan Puan Maharani 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani jadi topik hangat beberapa hari terakhir.

Apakah PDIP akan mengusung Puan Maharani atau Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Masih lama dan penuh dinamika dan isunya terus bergulir.

Mantan anggota Fraksi Nasdem DPR RI, Akbar Faizal, dan pegiat media sosial Denny Siregar punya pandangan berbeda.

Politisi Akbar Faizal mengaku iri dengan PDIP

Pasalnya, PDIP punya banyak stok kader untuk diusung pada Pilpres 2024.

Sosok Akbar Faizal menyinggung sebuah partai modern namun sibuk mencari figur lain untuk diusung.

Siapa yang disinggung politisi asal Sulawesi Selatan ini?

 Sementara Denny Siregar meminta Puan Maharani dan PDIP legowo dengan memberi jalan lapang kepada Ganjar Pranowo menuju Pilpres 2024.

Pernyataan Akbar Faizal

Akbar menyebut PDIP sukses mencetak kader sehingga punya banyak pilihan di Pilpres 2024 nanti.

Sementara ada partai mengklaim sebagai partai modern namun mencari figur lain diusung di Pilpres 2024.

"Sebagai orang parpol, saya iri dengan PDIP yangg punya banyak kader untuk diajukan sebagai capres. Bandingkan dengan yang ngaku parpol modern tapisibuk nyari kader parpol lain untuk diajukan sebagai capres. Aneh!"

Demikian kicauan Akbar Faizal. Mantan anggota DPR RI ini mengizinkan Tribun-timur.com mengutip kicauan. Kicauan ini juga dimention kepada akun Ganjar Pranowo, Mahfud MD, peneliti Burhan Muhtadi, Menkopolhukam Mahfud MD, politisi PDIP Budiman Sudjatmiko hiinggai presiden RI Jokowi.

Ulasan Denny Siregar

Jalan Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI pada Pilpres 2024 diprediksi tidak mulus.

Apalagi jika beberapa hari terakhir, elite PDIP Jawa Tengah di mana Ganjar Pranowo dari 01 menolaknya mentah-mentah.

Apalagi Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai sosok yang dipersiapkan parpol pemenang Pemilu PDIP sebagai the next RI-1 melanjutkan kepemimpinan Jokowi.

Friksi Puan Maharani vs Ganjar Pranowo di PDIP mengemuka tiga hari terakhir.

Apalagi Puan Maharani di Semarang, markas Ganjar Pranowo mengumpulkan kader PDIP tanpa mengundang Ganjar Pranowo.

Apakah Ganjar Pranowo tersingkir dari bursa Capres 2024 PDIP?

Namun pegiat media sosial Denny Siregar punya pandangan berbeda.

Menurut Denny Siregar, jalan Ganjar Pranowo menuju RI-1 kini mirip-mirip dengan jalan Jokowi menjadi Presiden RI dua periode berturut-turut. Mengalahkan lawan yagn sama; Prabowo Subianto.

Jokowi dengan partai penyokong utamanya PDIP pun berkuasa.

Berikut ulasan Denny Siregar dikutip tribun-timur.com:

GANJAR PRANOWO MENGULANG KISAH JOKOWI..

"Jokowi tidak akan jadi Capres !"

Begitu perkataan tegas almarhum Taufik Kiemas, tokoh besar PDIP di tahun 2013.

Disaat itu Jokowi baru saja jadi Gubernur Jakarta dan muncul desas desus bahwa dialah calon terkuat untuk menjadi Capres 2014, karena suara Megawati setiap survey selalu dibawah Prabowo.

Memang bukan sesuatu yang umum waktu itu, seorang kader partai jadi Capres, karena Capres itu wilayahnya ketua partai.

Apalagi di PDIP, dimana seorang capres haruslah dari trah Soekarno. Jokowi bukan, dia hanya orang biasa yang ideologinya sangat Soekarno, bukan biologisnya.

Tapi mau gimanapun PDIP menghalangi Jokowi, namanya terus naik.

Dalam setiap survey, nama Jokowi selalu unggul dibandingkan Prabowo. Ini yang bikin elit PDIP gelisah luar biasa.

Seperti buah simalakama, gak nyalonin Jokowi bisa2 PDIP kalah, nyalonin Jokowi trus gimana perasaan bu Mega ?

Untunglah di detik2 terakhir bu Mega sangat rasional dan berbesar hati.

Jokowi dicalonkan jadi Capres 2014 dan terbukti menang.

Dua periode malah. PDIP akhirnya sadar, bahwa zaman sudah berubah. Orang melihat figur atau sosok, bukan lagi partai. Jokowi menyelamatkan PDIP dari kekalahan, seandainya mereka dulu memaksakan Megawati maju perang.

Situasi yang hampir mirip terjadi lagi..

Tiba2 terdengar kabar kalau PDIP dibawah kendali Puan Maharani, mencoba menyingkirkan Ganjar Pranowo Gubernur Jateng dari kemungkinan menjadi Capres 2024.

Ganjar tiba2 dimusuhi, bahkan tidak diundang di acara Puan di Jateng. Dalam surat undangan itu semua perwakilan dan kepala daerah di Jateng diundang ke acara, kecuali Gubernur.

Ada apa ?

"Ganjar terlalu ambisi jadi Presiden.." kata Bambang Pacul, ketua pemenangan PDIP yang juga ketua DPD PDIP Jateng.

Alasan lain yang lebih lucu dinyatakan Bambang, "Ganjar terlalu sering main medsos, bahkan mau aja diundang jadi host di Youtube.."

Ini alasan kocak sebenarnya, lah kenapa emang kalo Gubernur menjalin komunikasi dgn rakyatnya lewat medsos ? Ini kan memang jaman digital ?? Yang salah itu, kalo seorang Gubernur gaptek gak ngerti teknologi.

PDIP langsung terasa jadoelnya dengan pernyataan itu. Berasa sebagai partai di jaman purba di kalangan milenial yang hidupnya ada di internet.

Bambang Pacul seperti mengulang kesalahan almarhum Taufik Kiemas. Semakin dihalangi, malah nama Ganjar Pranowo semakin melejit. Sebelum diributkan saja, survey terakhir dari SMRC nama Ganjar ada diatas Prabowo dan Anies Baswedan.

Nama Puan jauh dibawah. Halo, ini kenyataan pahit memang tapi harus ditelan. Puan belum laku dijual, jangan dipaksakan..

Tapi saya kok jadi senyum2 sendiri baca pola berulang yang hampir tidak disadari. Siapapun yang digencet PDIP, ndilalah malah jadi Presiden.
Bu Mega memecat SBY, SBY malah jadi Presiden.

Almarhum Taufik Kiemas menghambat Jokowi, Jokowi malah jadi Presiden..
Jangan2 ketika Ganjar disingkirkan Puan, Ganjar malah yang jadi Presiden ?

Kalau saya jadi pemimpin partai selain PDIP, saya sih senang Ganjar Pranowo dihajar di internalnya. Karena buat saya emas tetap emas meski dia dibuang ke tempat sampah.

Lebih baik saya lamar dia, dan saya memposisikan diri jadi Cawapresnya. Biar PDIP nanti manyun karena gada barang yang bagus untuk ditawarkan..

Takdir Tuhan gak bisa ditentang manusia. Kalau Tuhan memang merencanakan seseorang jadi pemimpin, mau dibuang2 juga tetap akan jadi.
Ada juga yang nafsu banget pengen jadi Presiden. Uang ada. Nama ada. Kendaraan ada. Jaringan ada. Tapi berkali2 nyapres, gagal maning gagal maning

Ahhh jadi pengen seruput kopi..
Denny Siregar

(tribun-timur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved