Alasan Ketua DPRD Sulbar Puji Capaian Program Kerja 100 Hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar, Suraidah  Suhardi memuji kinerja Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

enderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dilantik menjadi Kapolri oleh Jokowi pada 27 Januari 2021.

Ia menggantikan Kapolri sebelumya, Idham Azis.

Salah satu alasan Suraidah  Suhardi memuji Listyo Sigit karena mendorong visi transformasi menjadikan Polri yang produktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan, disingkat Polri Presisi. 

"Polri bersama jajarannya hingga tingkat daerah mampu menghadirkan peningkatan layanan publik yang signifikan di tangan Jenderal Listyo,"ujar Suraidah dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Sabtu (22/5/2021).

Bagi politisi Demokrat itu, Jenderal Listyo sangat adaptif dalam mengusung visi transformasi bagi satuan Kepolisian Republik Indonesia.

"Tentu ini adalah hal yang mesti kita apresiasi,"ucapnya.

Suraidah menambahkan, Kapolri dapat melakukan integrasi teknologi dalam mendukung kinerja mereka mengawal kepentingan publik, sehingga dikenal Era police 4.0.

Selain itu bagi Suraidah, lulusan Akpol tahun 1991 itu juga telah mendorong jajaran kepolisian di daerah mengawal setiap keputusan pemerintah pusat dengan baik.

“Misalnya pada masa libur lebaran Idulfitri beberapa waktu lalu, aparat TNI-Polri bersama sama di lapangan mengawal, memastikan protokol kesehatan hingga menjaga perlintasan antar daerah,"tuturnya.

Lanjut Suraidah, hal itu dilakukan jajaran Polri untuk mengontrol pergerakan dan upaya antisipatif terhadap penanganan Covid 19.

Seperti yang kita ketahui, dalam 100 hari kerjanya Jenderal Listyo Prabowo telah mengembangkan sistem keamanan berbasi IT.

Memasang kamera pengawas CCTV sebanyak 244 titik kamera tilang elektronik yang tersebar di 12 wilayah Polda.

Antara lain, 98 titik di Polda Metro Jaya, 5 titik di Polda Riau, 55 titik di Polda Jawa Timur, 10 titik di Polda Jawa Tengah, 16 titik di Polda Sulawesi Selatan.

Kemudian 21 titik di Polda Jawa Barat, 8 titik di Polda Jambi, 10 titik di Polda Sumatera Barat, 4 titik di Polda DIY, 5 titik di Polda Lampung.

Terakhir, 11 titik di Polda Sulawesi Utara, dan 1 titik di Polda Banten. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah.(tribun-timur.com).