Penculikan Anak di Makassar
Bocah Kelas 5 SD Ditukar Tabung Gas di Makassar, Ghalib Rugi 750 Ribu
Bocah kelas lima Sekolah Dasar (SD) yang jadi penjamin empat tabung gas elpiji tiga kilogram di Kota Makassar, kini sudah berada dipelukan orangtuanya
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Bocah kelas lima Sekolah Dasar (SD) yang jadi penjamin empat tabung gas elpiji tiga kilogram di Kota Makassar, kini sudah berada dipelukan orangtuanya.
Hal itu setelah sang bocah A (11) diantar pulang oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Balla Parang Aipda Syarifuddin.
Aipda Syarifuddin menjemput A di warung atau pangkalan gas milik H Ghalib, Jl Pelita Raya IV, Kecamatan Rappicini, Makassar.
Di warung H Ghalib lah, A ditukar dengan empat buah tabung gas oleh pelaku penculikan anak yang belum diketahui identitasnya itu.
Akibatnya, pemilik pangkalan, H Ghalib mengaku harus menanggung kerugian ratusan ribu rupiah dari aksi penculik anak tersebut.
"Saya kan jualnya Rp 175 ribu satu tabung gas, jadi ada empat berarti sekitarr Rp 750 ribu semua. Kalau isi ulangnya Rp 16 ribu, tapi ini kan sama tabungnya dia ambil," ujar H Ghalib.
Kronologi kejadian, bermula saat seorang pengendara pria mendatangi warung Pangkalan Gas Elpiji 3 Kilogram milik H Ghalib (75) di Jl Pelita Raya IV, Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Rappicini, Makassar sekitar pukul 11.00 Wita.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu datang sembari membawa A (10) korban penculikan anak.
"Langsungji masuk ambil empat tabung gas. Baru dia bilang lupa bawa uang jadi dia bilang saya simpang dulu adikku," kata H Ghalib ditemui Tribun.
H Ghalib yang sempat menaruh curiga pun mencoba menghalangi upaya pelaku untuk membawa kabur empat tabung gas yang diambil.
"Sempatji saya bilang tidak bisa pak, tapi dia langsung pergi nabawa itu tabung baru natinggal itu anak (A)," ujarnya.
Si bocah A, lanjut H Ghalib, yang tidak terima ditinggal begitu saja sempat pula menyusul pelaku. Namun, tertinggal.
Bocah berinisial A (10) itu diculik seorang pria pengendara motor saat tengah asik bermain tidak jauh dari rumahnya di Jl Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Saat asik bermain seorang diri, A tiba-tiba dihampiri seorang pengendara motor.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu, meminta A naik ke motor tunggangannya sembari memberikan uang Rp 5 ribu.
"Setelah itu dibawa ke warung kemudian anak ini disimpan, orang yang mengambil anak ini mengambil empat buah gabung gas," kata Bhabinkamtibmas Kelurahan Balla Parang Aipda Syarifuddin ditemui di sekitar lokasi.
Modusnya, kata Aipda Syarifuddin, pelaku penculikan anak itu berpura-pura menjadikan A sebagai anaknya.
Ia lalu mengambil empat tabung gas dengan menjadikan A sebagai jaminan lantaran beralasan lupa bawa uang.
"Modusnya menjadikan ini anak (A) sebagai anaknya sendiri, kemudian menyimpang sebagai jaminan dan renacanya mengambil uang dan menjemput anaknya kembali, tapi sampai sekarang tidak kembali-kembali," ujarnya.
Aipda Syarifuddin yang mendapatkan informasi itu pun langsung mendatangi warung tempat anak itu dijaminkan.
Di warung yang berlokasi di Jl Pelita Raya IV tersebut, sang bocah A tampak terus menangis terisak.
Ia seolah tidak menyangka akan dijadikan jaminan oleh si pelaku penculik anak.
"Sementara mainka, napanggil baru nakasih uang Rp 5 ribu. Sudahnya itu nasuruhka naik di motornya," ucap A dengan nada terisak.
Aipda Syarifuddin pun membawa bocah malang itu ke rumah orang tuanya di Jl Bumi Karsa.
"Sudah saya serahkan ke orang tuanya, dan orangtuanya bersyukur karena dia cari-cari juga ini anaknya," tutur Aipda Syarifuddin.
Aipda Syarifuddin pun mengimbau ke orang tua A, untuk selalu mengawasi anaknya saat bermain.
Begitu juga bagi orang tua lainnya, agar tetap waspada dan tidak lengah saat mengawasi anak bermain.(Tribun-Timur/Muslimin Emba).