Timor Leste
Warga Timor Leste Dipaksa Berbahasa Portugis, yang Suka Bahasa Indonesia Ditolak Jadi Pegawai Negeri
Meski Bahasa Portugis Jadi Bahasa Resmi, Orang Timor Leste Rupanya Lebih Suka Pakai Bahasa Indonesia di Sekolah Maupun Kehidupan Sehari-hari
Sementara itu, Tetum digunakan dalam interaksi sehari-hari tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa itu terutama bahasa lisan dan harus dikembangkan lebih lanjut untuk penggunaan yang lebih luas.
Papan nama di kantor-kantor pemerintah ditulis dalam bahasa Portugis, meskipun bagi kebanyakan orang Timor bahasa Portugis tetap menjadi bahasa asing yang tidak mereka pahami.
Koran memuat artikel dalam bahasa Tetum dan Indonesia secara berdampingan.
Sinetron TV Indonesia juga sangat populer di Timor Leste.
“Saya tidak tahu bahasa Portugis. Saya lebih suka belajar bahasa Inggris daripada bahasa Portugis,” kata Ano Pereira, seorang pengemudi dan lulusan sekolah menengah.
Di Universitas Nasional Timor Leste, para guru memberikan kuliah dan mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia.
“Sebagian besar buku pelajaran kami berbahasa Indonesia dan sebagian besar dosen tidak bisa bahasa Portugis,” kata mahasiswa manajemen Julio Rangel.
Hanya 5 Persen
Sebuah laporan yang dirilis oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2002 mengatakan 82 persen dari satu juta penduduk Timor Lorosae berbicara bahasa Tetum.
Sementara 43 persen dapat berbicara bahasa Indonesia. Lalu hanya 5 persen yang berbicara bahasa Portugis.
Pemerintah telah mendatangkan guru-guru yang kebanyakan berasal dari Portugal untuk mengajar di sekolah-sekolah dasar.
Baca Juga: Jadi Sasaran Utama Serangan Israel, Rupanya Seperti Inilah Penampakan Ruang Bawah Tanah Rahasia Milik Hamas, Konon Ada Ribuan Senjata yang Siap Menghujam Israel Disembunyikan di Sini
Tetapi ada kekhawatiran bahwa setelah siswa menyelesaikan pendidikan dasar, mereka harus mendaftar di sekolah menengah di mana gurunya tidak bisa berbahasa Portugis.
“Ini akan menjadi masalah besar. Murid-murid ini tidak bisa bahasa Indonesia dan guru mereka tidak bisa bahasa Portugis,” kata Julio Thomas Pinto, yang mengajar di dua universitas di ibukota Timor Leste, Dili.
Kepala Institut Linguistik Nasional Timor Leste, Dr Geoffrey Hull, membela adopsi bahasa Portugis sebagai bahasa nasional.