Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idulfitri 1442 H

Bupati Bone Minta Seluruh Lapangan dan Masjid Digunakan Salat Idulfitri

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi meminta seluruh lapangan dan masjid di Bone digunakan untuk salat idulfitri

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI ANWAR
Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1442 Hjiriah/2021 Masehi jatuh pada Kamis (13/5/2021).

Hal ini diputuskan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam sidang isbat yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (11/5/2021).

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pun telah mempersiapkan pelaksanaan salat Idulfitri.

Rencananya Bupati Bone bersama sejumlah pejabat di Kabupaten Bone dijadwalkan melaksanakan salat idulfitri di Lapangan Merdeka 

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi meminta seluruh lapangan dan masjid di Bone digunakan untuk salat idulfitri.

Tujuannya, agar tidak ada tempat salat yang membludak, sehingga masyarakat salat di mana pun tetap protokol kesehatan terjaga.

"Lapangan dan masjid di desa, kelurahan dan kecamatan digunakan semua. Supaya masyarakat salat idulfitri tidak membludak di satu tempat, sehingga protokol kesehatan tetap terjaga," katanya Rabu (12/5/2021) 

Ia menyampaikan, lapangan dan masjid yang digunakan untuk salat idulfitri dijaga oleh petugas.

Nantinya, petugas akan mengukur suhu tubuh, membagikan masker bagi yang tidak membawa masker serta menyiapkan handsanitizer.

Bahkan, ada yang mengontrol jika ada yang melepas masker dan mengatur jarak.

Dengan dilaksanakannya idulfitri tahun ini, Bupati Bone dua periode ini berharap semangat silaturahmi tetap terjaga dengan memperhatikan protokol kesehatan.

"Kita berharap tahun ini bisa menambah semangat kita dalam bersilaturahmi dengan tetap menjaga protokol kesehatan," harapnya.

Sementara untuk open house, Andi Fahsar menyampaikan tidak menggelar. Namun, di lain sisi, ia tidak melarang orang atau keluarga datang bersilaturahmi.

"Tidak terbuka seperti dulu sebelum ada pandemi. Dulu kan ada tenda didirikan, siapa pun boleh datang," ucapnya.

"Tapi kami juga tidak menutup rumah, kalau mau datang lihat situasi. Kalau bergerombol pasti ditahan. Kalau ada yang mau datang, jangan lebih dari 10 orang, kalau lebih tahan dulu, jangan masuk," tuturnya.

Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved