Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Fakta Pria di Jakarta Meninggal Usai Disuntik AstraZeneca: Tanpa Sakit Bawaan, Kata Anies Baswedan

Namun, Trio mengeluhkan sesuatu. Trio menceritakan kepada keluarganya bahwa ia baru saja disuntik vaksin.

Editor: Ina Maharani
int
Trio Fauqi Firdaus semasa hidup. Ia meninggal usai divaksin AstraZeneca 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus (22) meninggal dunia setelah satu hari disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Kakak almarhum, Viki, mengatakan bahwa Trio divaksinasi pada Rabu (5/5/2021) dan mengembuskan napas terakhir keesokan harinya.

"Berdasarkan keterangan dokter (vaksinnya) adalah vaksin Astra Zeneca dan disuntikkan di Gelora Bung Karno," kata Viki, Senin (10/5/2021), lewat keterangan suara yang diterima Kompas.com.

Mulai Tak Enak Badan

Awalnya, pada Rabu sore, warga Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur itu pulang selepas kerja.

"Sekitar pukul 16.00 WIB atau 16.30 WIB, adik saya pulang ke rumah, seperti biasa pulang kerja lah," tutur Viki.

Namun, Trio mengeluhkan sesuatu. Trio menceritakan kepada keluarganya bahwa ia baru saja disuntik vaksin.

Sakit Kepala

Trio mengeluhkan ia mengalami sakit kepala hebat

"Badannya tidak enak. Biasa lah ya meriang, demam, terus yang mengejutkan itu sakit kepala yang luar biasa. Sakit kepala yang enggak biasa dia rasakan," lanjut Viki.

Ibu Trio sempat menawarkan obat analgesik, tetapi Trio menolak lantaran takut.

"Pagi (keesokan) harinya, dia bangun, sahur, dan minta dibuatkan teh. Dia berinteraksi dengan keluarga, bahwa kepalanya makin sakit," kata Viki.

Trio sempat meminta adiknya untuk memijat. Namun, demamnya semakin tinggi.

"Sampai dia mengalami shock. Kemudian dia langsung jatuh dan dibawa ke rumah sakit," kata Viki.

Sempat Ditolak RS

Mengetahui bahwa Trio baru saja divaksin, pihak rumah sakit sempat menyarankan keluarga agar membawa Trio ke rumah sakit yang lebih besar.

"Tetapi dengan kondisi itu tidak memungkinkan, sudah panik," tutur Viki.

Akhirnya, ada dokter yang memeriksa denyut nadi dan mata Trio.

"Ditempel alat dan dinyatakan adik saya sudah meninggal dunia. Tepatnya pukul 12.30 WIB, hari Kamis," kata Viki.

Saat ini, pihak keluarga masih menunggu penjelasan dari pihak berwenang soal meninggalnya Trio.

Trio Fauqi Virdaus (22) bugar dan sehat, satu minggu sebelum disuntik vaksin Covid-19. Hal ini diungkapkan kakak almarhum, Viki.

"Jangankan seminggu sebelum vaksin, dua bulan sebelumnya juga sehat walafiat," kata Viki saat dihubungi, Senin (10/5/2021) petang.

Tak Ada Penyakit Bawaan

Viki menyebut, Trio juga tidak memiliki penyakit bawaan.

"Saya tegaskan tidak ada. Kalau luka fisik ada pas kecil kesiram air teh di kulit," ujar Viki.

"Riwayat penyakit paling flu, radang tenggorokan, paling parah gejala tipus," lanjut Viki.

Kendati demikian, Viki mengakui, Trio terkadang sering pulang malam karena pekerjaan.

"Karena dia pekerja lapangan, terkadang dia pulang malam. Oleh sebab itu, saya menanyakan, sebelum divaksin, apa tidak dicek dulu tekanan darahnya?" tanya Viki.

"Kalau alasannya kecapekan ya, atau kurang tidur ya," imbuh dia.

Menunggu Respon KIPI

Saat ini, keluarga masih menunggu pihak terkait untuk perkembangan lebih lanjut.

Viki mengatakan, meninggalnya Trio sudah dilaporkan oleh keluarga ke Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) sejak Kamis (6/5/2021).

Namun, Viki menyebut, respons Komnas KIPI masih nihil.

"Kalau kami enggak telepon, mereka enggak ada. Respons mereka nihil," kata dia.

Respon Komnas KIPI

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, pihaknya belum mendapatkan cukup bukti untuk mengaitkan meninggalnya pemuda asal Jakarta dengan vaksinasi Covid-19.

“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” kata Hindra dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin (10/5/2021).

Untuk diketahui, Komnas KIPI adalah lembaga kredibel dan independen yang memiliki fungsi dalam mengawasi pelaksanaan vaksinasi khusus untuk kejadian ikutan pasca imunisasi.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.

Respon Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tribunnews.com)

Mendengar kematian Trio Fauqi Virdaus ini membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak tinggal diam.

DIlansir di WartaKotalive.com dengan judul Anies Baswedan Koordinasi ke Kemenkes Soal Kematian Trio Fauqi Virdaus Setelah Divaksin AstraZeneca, Anies Baswedan langsung koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait kasus kematian Trio Fauqi Virdaus setelah divaksin AstraZeneca.

Menurut Anies Baswedan, kasus Trio Fauqi Virdaus tewas setelah divaksin AstraZeneca merupakan insiden yang menjadi perhatian amat serius. 

Dalam koordinasi dengan Kemenkes, Anies Baswedan meminta bahwa kematian Trio jadi perhatian yang amat serius.

Sebab, kata Anies Baswedan pemerintah tengah membangun kepercayaan publik agar mau divaksinasi Covid-19.

“Saya sudah berkoordinasi tadi siang jam 1, kami sampaikan kepada Pak Wakil Menteri Kesehatan, bahwa kejadian ini perlu menjadi perhatian amat serius"

"karena kita sedang membangun kepercyaaan masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi,” kata Anies di Balai Kota DKI pada Senin (10/5/2021).

Anies mengatakan, di beberapa negara eropa ada pembatasan usia bahwa vaksin AstraZeneca lebih diutamakan bagu mereka yang berusia di atas 40 tahun, bahkan ada yang di atas 60 tahun.

Anies mengusulkan agar dibuat tambahan ketentuan di dalam screening demi mencegah terjadinya risiko fatalitas sebagai efek samping dari vaksinasi.

“Karena kita ketahui laporannya ada risiko pembekuan (darah) kalau dilakukan vaksinasi pada orang-orang yang berusia relatif muda."

"Ini sudah disampaikan, lalu dari Kemenkes akan membahas nanti kami tunggu arah kebijakannya,” ujar Anies.

Karena itu, Anies tak menjelaskan rencana kebijakan yang akan dikeluarkan Pemprov DKI terkait kasus ini.

Soalnya program vaksinasi Covid-19 pada umumnya kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI.

Dalam kesempatan itu, Anies juga tak bisa memastikan apakah Pemprov DKI Jakarta tetap memakai vaksin AstraZeneca dari Kementerian RI atau tidak.

Ilustrasi AstraZeneca (Tribunnews.com)
Hingga kini, Pemprov DKI masih menunggu keputusam selanjutnya dari Kemenkes.

“Sedang ditelit (soal kematian Trio) jadi pada fase ini kami belum tahu. Kami tunggu hasilnya, tapi dari perisitwa ini kita harus memiliki kesimpulan dan harapannya memiliki arah kebijakan seperti apa,” imbuh Anies.

“Kami smeua menunggu kesimpulan dari sana, kan vaksinasi tidak bisa berjalan sendiri. Jadi kami tunggu arah dari Kemenkes"

Ia menambahkan "karena sampai dengan saat ini belum ada arah kebijakan yang berubah,” lanjutnya Anies.

Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta kemungkinan bakal tetap menyuntikan vaksin AstraZeneca kepada warganya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved