Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gara-gara Tak Hafal Perkalian Dua, Pria 'Kehilangan' Calon Istri Ujung-ujungnya Disebut Penipu

Gara-gara tak hapal perkalian dua, seorang pria 'kehilangan' calon istri saat detik-detik ijab kabul hingga disebut penipu

Editor: Ansar
twitter
ilustrasi batal nikah- Gara-gara tak hapal perkalian dua, seorang pria 'kehilangan' calon istri saat detik-detik ijab kabul hingga disebut penipu 

Namun, pengantin wanita curiga dengan kualifikasi pendidikan calon suaminya, menuntut agar dia melafalkan perkalian dua sebelum karangan bunga ditukar.

Ketika pengantin pria gagal melakukan apa yang diminta calon istrinya, pengantin wanita menyimpulkan bahwa dia telah ditipu dan memutuskan untuk meninggalkannya di atas pelaminan.

Vinod Kumar, Petugas Rumah Nikah wilayah Panwari, mengatakan bahwa pernikahan itu adalah perjodohan.

Ia menyebut pengantin pria berasal dari desa Dhawar di distrik Mahoba, Uttar Pradesh.

Gulf News pada Senin (3/5/2021) melaporkan, beberapa warga desa dan anggota keluarga dari kedua pihak bahkan sudah berkumpul di resepsi pernikahan.

Persis saat acara akan digelar, mempelai wanita keluar sambil berkata dia tak bisa menikahi seseorang yang tidak menguasai matematika dasar.

Teman-teman dan kerabatnya gagal meyakinkan wanita itu untuk melanjutkan pernikahannya.

Sepupu pengantin wanita mengatakan bahwa mereka terkejut mengetahui bahwa pengantin pria tidak memiliki pendidikan.

Mereka merasa tertipu karena ditipu oleh keluarga mempelai pria.

"Keluarga mempelai pria tidak memberitahu kami tentang pendidikannya," katanya dikutip TribunKaltim.co dari Gulf News.

Setelah tes matematika yang diajukan menjelang pernikahan pengantin pria, keluarga mempelai wanita yakin bahwa dia telah berbohong kepada mereka.

Mereka menyakini pengantin pria tidak pernah mengenyam pendidikan formal.

"Dia bahkan mungkin tidak bersekolah. Keluarga mempelai pria telah menipu kami. Tapi saudara perempuan saya yang pemberani keluar tanpa takut tabu sosial."

Polisi tidak menindaklanjuti kasus ini karena kedua pihak telah bermediasi dengan ditengahi tokoh desa setempat.

Kesepakatan tersebut mengharuskan keluarga kedua mempelai mengembalikan kado-kado dan perhiasan pernikahan.

Kasus ini pun membuat kepolisian setempat turun tangan untuk menengahi masalah ini.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved