Kakek Ditipu Cucu
Tahu Kakek Banyak Duit, Cucu Curi ATMnya Transfer Rp 110 Juta ke Rekening 2 Cewek, Beli Emas 75 Gram
Kejadian pencurian ATM milik kakek oleh cucunya tersebut di wilayah Kabupaten Pinrang. Dan sang kakek melaporkan sang cucu kepada aparat kepolisian.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sungguh tega seorang cucu mencuri kartu ATM (anjungan Tunai Mandiri) milk kakeknya sendiri.
Kejadian pencurian ATM milik kakek oleh cucunya tersebut di wilayah Kabupaten Pinrang.
Dan sang kakek melaporkan sang cucu kepada aparat kepolisian.
Satuan Reserse Kriminal Polsek Tiroang Polres Pinrang mengungkap kasus tindak pidana pencurian kartu ATM.
Penangkapan tersebut dilakukan setelah korban, Yunus (64), melapor ke Polsek Tiroang.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menangkap pelaku, Lukman Fahtir (21), yang merupakan cucu korban.
Kapolsek Tiroang, AKP Gatot Yani menjelaskan kronologis kejadian yang tepat.
Gatot mengatakan pelaku awalnya berkunjung ke rumah korban di Jalan Lakade, Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Minggu (02/05/2021) sekira pukul 15.00 Wita.
"Pelaku sudah tahu kalau korban menyimpan ATM-nya di laci," kata AKP Gatot saat ditemui tribun-timur.com.
"Pada saat korban lengah, Ia kemudian mengambil kartu ATM BRI milik korban dan menukarnya dengan kartu ATM yang lain," jelasnya.
Setelah mendapatkan ATM tersebut, pelaku menuju Kota Parepare.
Jarak tempuh dari Pinrang ke Parepare sekira 42 menit dengan jarak 28,3 km lewat Jl. Poros Pinrang - Parepare.
Saat di Parepare, Lukman melakukan transaksi di BRI Lapadde, Senin, (03/05/2021) sekira pukul 03.00 Wita.
"Penarikan pertama Rp 10 juta. Kemudian pelaku mentransfer ke rekening BRI atas nama Irma Nawing sebanyak Rp 100 juta," bebernya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pelaku juga mentransfer uang ke rekening BNI atas nama Syamsiah Rp 10 juta.
Ia juga membeli emas di toko online dengan jumlah total 75 gram.
"Ada tiga emas Antam. Masing-masing beratnya 25 gram. Total harganya Rp 69 juta," ungkapnya.
Menurut Gatot, dua rekening ATM tempat pelaku transfer uang merupakan ATM yang ia beli melalui Facebook.
"ATM BRI dan BNI atas nama Irma Nawing dan Syamsiah yang digunakan oleh pelaku untuk melakukan transfer dibeli secara online melalui facebook," ungkapnya.
Adapun kartu ATM dan buku tabungan BRI dan BNI tersebut telah dihilangkan oleh pelaku.
"Dibuang di jalan poros Pinrang-Parepare," kata AKP Gatot.
"Tepatnya di jembatan Kariango. Diduga sudah hanyut di sungai. Sehingga tidak dapat ditemukan," imbuhnya.
Sementara barang bukti yang disita yakni tiga emas Antam yang jumlahnya 75 gram, kartu telepon dan sebuah iPhone 10.
Saat ini pelaku berada di Polsek Tiroang guna proses penyidikan lebih lanjut.
Begini Modus dan Cara Penipuan Ganjal ATM,
Biasanya modus penipuan ganjal ATM biasanya dilakukan berkelompok, berikut cara kerjanya jangan pernah tertipu!
Di media sosial sedang ramai video cara penipuan dengan modus mengganjal ATM.
Dalam video yang beredar, seorang nasabah panik karena kartu ATMnya tidak mengeluarkan uang.
Cek per cek, ternyata slot tempat keluarnya uang sudah dimodifikasi oleh penipu.
Uangnya keluar dari ATM tapi tidak terlihat oleh nasabah.
Berikut ini beberapa penipuan dengan modus ganjal ATM, waspadalah.
Keberadaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang bisa mudah ditemui di berbagai pelosok kota, tak luput menjadi sasaran para penjahat.
Dari mulai yang menjebol mesin ATM seperti laiknya menjebol lemari yang dikunci. Hingga modus mengganjal slot kartu ATM untuk kemudian menipu orang lain.
Cara ini paling lazim dilakukan para penjahat spesialis penipuan menggunakan mesin ATM.
Mereka biasanya bekerja secara berkelompok, antara 3 sampai 5 orang.
Tiga orang bertugas sebagai pihak yang seolah-olah menolong korban, sisanya yang akan menguras rekening korban ketika kartu ATM sudah diambil alih.
Aksi komplotan penjahat ini biasanya mengincar ibu rumah tangga atau mereka yang dinilai tidak paham dengan cara kerja mesin ATM.
Modal para penjahat ini cuma batang korek api yang digunakan mengganjal lubang masuk dan keluar kartu ATM.
Lokasi mesin ATM yang dijadikan target biasanya yang memang sering dikunjungi ibu rumah tangga.
Saat korban memasukkan kartu dan kemudian terganjal maka saat itulah para pelaku mulai menjalankan aksinya.
Mereka langsung mengerubungi korban dan berpura-pura memberi bantuan. Saat korban lengah, kartu ATM miliknya ditukar oleh pelaku.
Kemudian para pelaku membantu korban untuk memasukkan kartu ATM yang sudah ditukar dan meminta korban untuk memasukkan PIN.
Saat itulah, mereka mengintip PIN milik korban dan kemudian meneruskan informasi tersebut kepada rekannya yang sudah menerima kartu ATM milik korban.
Rekan pelaku segera mendatangi mesin ATM yang lain untuk kemudian menguras isi rekening korban.
Hal ini harus segera dilakukan sebelum korban tersadar dan menghubungi pihak bank untuk memblokir kartu.
Kalaupun kode PIN dari kartu ATM korban gagal didapat, maka pelaku akan menyarankan untuk menghubungi call center palsu yang nomornya sudah ditempel di mesin ATM tersebut.
Rekan pelaku yang bertindak seolah menjadi petugas call center akan membimbing pelaku untuk memasukkan kode PIN.
Setelah mendapat PIN dari korban, mereka segera menguras rekening korban.
Ada modus yang mirip dengan masih mengandalkan teknik ganjal mengganjal tempat masuk dan keluarnya kartu ATM.
Dalam trik kedua ini, kartu ATM bisa masuk tapi akan sulit untuk keluar. Seolah kartu ATM ditelan oleh mesin, padahal hanya terganjal saja. (*)