Sapri
Komedian Sapri Masuk Rumah Sakit, Ini Gejala yang Dialami dan Cara Mengatasinya
Adik sekaligus manajer komedian Sapri, Doli, mengakui jika kakaknya sedang dirawat di rumah sakit.
TRIBUNTIMUR.COM - Adik sekaligus manajer komedian Sapri, Doli, mengakui jika kakaknya sedang dirawat di rumah sakit.
Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/5/2021), Doli mengatakan Sapri dirawat karena kadar gula darahnya sangat tinggi.
“Gula darahnya naik sampai 1.143. Dan lari ke kepala,” tulis Doli via pesan singkat, Kamis (6/5/2021).
Menurut Doli, kondisi itu membuat Sapri sampai tidak bisa berkonsentrasi saat diajak berbicara. Akhirnya pada tanggal 4 Mei kemarin, Sapri langsung masuk rumah sakit.
“Di rumah sakit dari tanggal 4, masuk IGD untuk penindakan dan langsung masuk ICU,” tambah Doli.
Saat ini, Doli mengatakan bahwa kondisi Sapri mulai membaik.
“Alhamdulillah berkat doa dari teman-teman sekarang kondisinya udah membaik,” imbuh Doli.
Sebelumnya, kabar bahwa Sapri sakit dibagikan oleh pembawa acara Ruben Onsu melalui unggahan di Instagram.
Ruben mengunggah foto Sapri yang terbaring lemah di ruang ICU. Dalam foto itu Sapri juga menggunakan alat bantu pernapasan.
“Mohon Doa nya untuk saudara kita @sapri_pantun yang sekarang ini terbaring sakit di ICU semoga segera pulih,” tulis Ruben.
Yang Terjadi di Dalam Tubuh Jika Gula Darah Tinggi
Secara alami, tubuh manusia mengandung gula dalam darah atau yang kerap disebut glukosa. Gula dalam darah bertujuan untuk memberi energi pada sel dan organ tubuh.
Namun, jumlah gula darah yang terlalu banyak bisa menyebabkan hiperglikemia. Kadar gula darah seseorang bisa melonjak karena kondisi berikut:
- Memiliki kondisi medis tertentu
- Menggunakan obat-obatan tertentu
- Olahraga berlebihan
- Melewatkan makan atau makan terlalu sedikit
- Kadar insulin yang terlalu tinggi.
Gejala
Tanda-tanda seseorang mengalami hiperglikemia bisa berupa berikut ini:
- Menderita sakit kepala dan nyeri lainnya
- Sulit berkonsentrasi
- Merasa sangat haus atau lapar
- Merasa mengantuk atau lelah
- Penglihatan kabur
- Mulut terasa kering kembung
- Sering buang air kecil
- Penyembuhan luka membutuhkan waktu lama.
Gula darah yang terlalu tinggi disertai dengan insulin rendah dapat menyebabkan peningkatan keton atau asam darah yang bisa memicu ketoasidosis diabetik.
Ketoasidosis diabeteik adalah komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi keton berlebihan.
Hal ini bisa membuat penderitanya mengalami hal berikut:
- Sesak napas bau nafas
- Detak jantung yang cepat
- Kebingungan dan disorientasi
- Muntah
- Dehidrasi
- Koma.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula dalam darah lebih dari 250 ml/dl.
Efek gula darah tinggi pada tubuh
Gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan komplikasi berikut:
1. Sering buang air kecil dan haus
Gula darah tinggi bisa mempengaruhi ginjal dan kadar urin. Akibatnya, tubuh menarik lebih banyak air sehingga penderita sering buang air kecil.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa haus yang tinggi meskipun minum cukup cairan.
2. Penurunan berat badan
Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tiba-tiba atau tanpa sebab yang pasti.
Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan sehingga tubuh membakar massa otot dan lemak untuk energi.
3. Mati rasa dan kesemutan
Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan mati rasa, terbakar, atau kesemutan di tangan dan kaki.
Kondisi ini disebabkan oleh neuropati diabetik atau suatu komplikasi diabetes yang sering terjadi setelah tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama.
Seiring waktu, gula darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada organ dan sistem tubuh.
Gula darah tinggi juga bisa merusak pembuluh darah yang memicu komplikasi berikut:
- Serangan jantung atau stroke
- Kerusakan mata dan kehilangan penglihatan
- Penyakit ginjal atau gagal masalah saraf di kulit, terutama kaki, menyebabkan luka, infeksi, dan masalah penyembuhan luka.
Cara mengontrol gula darah
Untuk mencegah risiko tersebut, kita harus menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah.
Berikut tips menjaga kadar gula dalam darah:
- Periksa kadar gula darah secara teratur
- Konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli gizi untuk mengetahui pola makan yang tepat
- Mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi, misalnya, mencuci tangan secara teratur. Hal ini wajib dilakukan karena penyakit, seperti pilek, dapat memicu peningkatan tekanan darah
- Lakukan gaya hidup sehat dengan makan bergizi seimbang dan olahraga untuk menyeimbangkan kadar gula darah
- Meminimalkan stres, misalnya melalui olahraga, cukup tidur, dan kegiatan rileksasi seperti meditasi atau yoga.(*)