Liga 1 2021
Liga 1 2021 Ada Opsi Penonton Terbatas, Manajemen PSM Sambut Baik, Dimana Juku Eja Bakal Berkandang?
Manajemen Laskar Pinisi bisa mengajukan dua stadion yang dianggap mendekati standar yang ditetapkan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
TRIBUN-TIMUR.COM - PSSI sebagai federasi sepakbola tertinggi Tanah Air membuka opsi Liga 1 Indonesia 2021 bisa digelar dengan penonton.
Wacana kompetisi Liga 1 2021 dengan dihadiri penonton secara terbatas disambut baik manajemen PSM Makassar.
Media Officer PSM Sulaiman Abdul Karim, mengatakan laga yang dihadiri penonton meski terbatas akan memberikan atmosfer berbeda.
"Kita lihat Piala Menpora, euforianya begitu besar tapi di luar stadion," katanya saat dikonfirmasi Tribun Timur, Senin (3/5/2021).
"Artinya bahwa untuk bisa kembali normal perlu langkah-langkah kecil semisal setelah tanpa penonton, kemudian dengan penonton terbatas dan seterusnya," ucapnya.
Lantas bagaimana soal kemungkinan PSM berkandang di stadion-stadion yang ada di Sulawesi Selatan?
Apalagi satu-satunya homebase PSM yang ditempati selama puluhan tahun, Stadion Mattoanging saat ini sudah rata dengan tanah.
Pekan lalu, CEO PT PSM Munfari Arifuddin mengatakan terkait peluang itu sangat besar untuk PSM bermain di stadion di Sulsel
Kepada tribun-timur.com, Munafri Arifuddin menerangkan ada opsi untuk tetap bermain di tanah Sulawesi Selatan.
Manajemen Laskar Pinisi bisa mengajukan dua stadion yang dianggap mendekati standar yang ditetapkan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Stadion BJ Habibie
Yakni Stadion Gelora Bj Habibie di Kota Parepare dan Stadion La Patau di Kabupaten Bone.
"Kalau melihat jarak kemungkinan Parepare dan itupun harus dilihat benar-benar," ucap Appi sapaan Munafri, Rabu (28/4/2021).
"Artinya jangan sampai kita mempertahankan itu tetapi syarat-syarat dari federasi dan liga itu tidak terpenuhi," jawabnya.
Pemilihan Stadion Bj Habibie sebagai markas PSM dilakukan jika Liga 1 2021 nantinya bisa digelar dengan menghadirkan penonton.
Jika masih pada mekanisme tanpa penonton, maka PSM dipastikan berhomebase di pulau Jawa.
"Karena toh ini juga masih tanpa penonton.Kalau saya sih inginnya kalau kita tidak main di Makassar, yah kita harus bermain di Jawa," terang Munafri Arifuddin.
Appi menerangkan opsi tersebut diambil demi mengurangi beban finansial klub.
Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, manajemen PSM memilih untuk menggunakan anggaran seminimal mungkin.
Yang disampaikan Ketua Golkar Makassar ini cukup beralasan.
Jika PSM berhomebase di Jawa maka beban biaya transportasi bisa dikurangi untuk menutupi beban anggaran lainnya.
Mengingat tak adanya pemasukan dari pembelian tiket penonton bisa berdampak pada minimnya pemasukan tim.
"Faktor yang terpenting adalah kita bisa mengurangi budget kita di transportasi," kata Munafri Arifuddin.
"Kalau di Jawa bergeraknya kita bisa memakai bus, bisa pakai kereta. Kalau di sini tentu kita berangkat terus-menerus pakai pesawat udara yang saat ini kita anggap itu tidak murah," pungkasnya.
Stadion Patriot atau PTIK
Jika PSM berhomebase di pulau Jawa, tiga stadion kemungkinan menjadi pilihan.
Yakni stadion Patriot Candrabagha, Bekasi dan stadion PTIK dan stadion Madya, Jakarta.
Ini dikarenakan ketiga stadion tersebut tak menjadi homebase klub liga 1 lainnya. Sehingga memungkinkan PSM menggunakan secara leluasa.
Stadion Patriot dan Madya pernah ditempati PSM sebagai homebase di AFC Cup 2019 dan 2020.
Dengan alasan mengurangi budget transportasi kedua stadion memungkinkan digunakan.
Alasannya, jika PSM bermain away ke klub-klub jawa seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Tira Persikabo dan Persita Tangerang cukup menggunakan bus.
Hanya saja kedua stadion ini diketahui memiliki biaya sewa yang cukup tinggi. Angkanya mencapai puluhan juta per pertandingan.
Gerak Cepat Koordinasi
PERSIAPAN untuk perhelatan Liga 1 dan Liga 2 2021/2022 mulai dilakukan oleh PT LIB.
Pada Selasa (27/4), PT LIB, PSSI, Kemenpora dan Mabes Polri telah melakukan koordinasi awal terkait persiapan awal kompetisi kasta tertinggi.
Menindaklanjuti koordinasi awal tersebut, PT LIB langsung beraudiensi dengan Asops Kapolri, Irjen Pol Imam Sugianto, di Mabes Polri, Jumat (30/4),
Dalam audiensi tersebut, PT LIB yang diwakili Direktur Utama Akhmad Hadian Lukita dan Direktur Operasional Sudjarno, menjelaskan terkait rencana pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021/2022.
“Di antaranya terkait peserta kompetisi, format atau sistem yang akan digunakan, waktu yang dibutuhkan dalam satu musim kompetisi, sampai dengan detail lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pertandingan,” jelas Sudjarno.
Lebih lanjut, Sudjarno juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021/2022, akan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin seperti halnya di Piala Menpora 2021.
“Soal protokol kesehatan, apa yang diterapkan dalam Piala Menpora 2021 kemarin menjadi acuan secara keseluruhan dalam pelaksanaan pertandingan.
"Baik itu pada saat pertandingan atau sebelum dan sesudah pertandingan. Semua wajib mematuhi dan menerapkannya,” pungkas Sudjarno.(bolasport.com)
Peserta Liga 1 2021
Arema FC Malang Peringkat ke-9 Liga 1
Bali United Gianyar Juara Liga 1 2019
Barito Putera Banjarmasin Peringkat ke-13 Liga 1
Bhayangkara Solo FC Solo Peringkat Ke-3 Liga 1
Borneo F.C. Samarinda Peringkat ke-7 Liga1
Madura Utd Pamekasan Peringkat ke-5 Liga1
Persebaya Surabaya Peringkat ke-2 Liga 1
Persela Lamongan Peringkat ke-11 Liga 1
Persib Bandung Peringkat ke-6 Liga1
Persija Jakarta Peringkat ke-10 Liga 1
Tira Persikabo Bogor Peringkat ke-15 Liga 1
Persik Kediri Juara Liga 2
Persipura Jayapura Peringkat ke-4 Liga1
Persiraja Banda Aceh Peringkat ke-3 di Liga 2
Persita Tangerang Peringkat ke-2 di Liga 2
PSIS Semarang Peringkat ke-14 Liga 1
PSM Makassar Peringkat ke-12 Liga 1
PSS Sleman Peringkat ke-8 Liga 1