Mobil Terbakar di SPBU
Mobil Terbakar di SPBU Sengkang Wajo Ternyata Beli BBM Jenis Premium Rp300 Ribu
PT Pertamina melakukan investigasi terkait terbakarnya sebuah mobil di SPBU 74.909.78, Jl Andi Malingkaan, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - PT Pertamina melakukan investigasi terkait terbakarnya sebuah mobil di SPBU 74.909.78, Jl Andi Malingkaan, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (3/5/2021).
Pada proses investigasi, terungkap pemilik mobil DW 1126 BP yakni Baharuddin alias Odding (55).
Baharuddin alias Odding membeli BBM jenis premium sebanyak Rp 300.000.
"Kita punya sistem digitalisasi, jadi kan (transaksi) terpantau. Jadi mobil tadi ngisi 300 ribu," kata Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufiq.
Angka tersebut masih dinilai wajar oleh Taufiq dalam pengisian BBM jenis premium untuk mobil MPV.
"Itu masih wajar sih. Kan kalau tiga ratus ribu itu sekitaran 40 liter lebih. Kapasitas tangki mobil Innova yah di atas itu," katanya.
Kapasitas tangki bahan bakar mobil milik Odding, yakni mobil merk Toyota Kijang Innova sekitar 55 liter.
Sementara harga premium saat ini Rp 6.450 per liter.
Taufiq menambahkan, peristiwa itu tak sampai merugikan pihak SPBU dan Pertamina.
Meski demikian, pihak Pertamina tetap melakukan investigasi.
"Kejadiannya di depan SPBU setelah mengisi bahan bakar, timbul percikan di dalam mobil," ujarnya.
Timbul percikan di dalam mobil itu banyak faktor, bisa listrik statis, atau sistem kelistrikan korslet.
Bahkan kebakaran mobil versi Taufiq itu tidak ditemukan jerigen-jerigen bekas terbakar dalam mobil sebagaimana penyebab kebakaran.
Pihak kepolisian sendiri belum merilis hasil resmi olah TKP yang dilakukan pasca kejadian mobil terbakar itu.
Namun, ada 10 jerigen berisi premium yang ditemukan di dalam mobil ketika api telah dipadamkan.
Meski ditenggarai kebakaran tersebut dari tangki bahan bakar yang telah dimodifikasi serta aktivitas penimbunan BBM, Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam Amrullah enggan berspekulasi lebih jauh.
"Permasalahan ini akan dilakukan penyelidikan, mohan waktu," katanya.