Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasukan Setan Buru KKB

KKB Papua Sudah Jadi Teroris, Pasukan Setan Dikirim Cuma 400 Orang Tapi Ini Reputasi & Kehebatannya

Kesabaran habis setelah Jenderal TNI dibunuh, Jokowi kirim Pasukan Setan buru KKB, ini kehebatan pasukan setan TNI AD, siapa pemimpin pasukan setan?

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Mansur AM
inews.id/https://pejuangmiliternkri.blogspot.com/
Kesabaran habis setelah Jenderal TNI dibunuh, Pemerintahan Jokowi kirim Pasukan Setan buru KKB, ini kehebatan pasukan setan TNI AD, siapa pemimpin pasukan setan? 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Kesabaran sudah habis apalagi setelah seorang Jenderal TNI dibunuh KKB Papua.

Pemerintahan Jokowi sudah lama bersabar membiarkan KKB. Kini tidak ada ampun lagi.

Pemerintah mengirim 'Pasukan Setan' menumpas KKB yang kini resmi jadi organisasi teroris..

Berikut ini kehebatan pasukan setan TNI AD.

Siapa pemimpin pasukan setan yang legendaris itu?

Pemerintah secara resmi mengategorikanKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai organisasi teroris.

Keputusan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," ujar Mahfud dalam konferensi pers, dikutip dari kanal Youtube Kemenko Polhukam, Kamis (29/4/2021).

Kini pemerintah segera menerjunkan pasukan elite TNI dan Polri untuk menumpas para gerombolan KKB tersebut.

Salah satu pasukan elite TNI yang siap ditugaskan ke Papua adalah TNI dari Yonif 315/Garuda.

Pasukan elite TNI ini berjuluk ‘pasukan setan’yang akan ditugaskan untuk memberantas KKB Papua.

Diketahui baru-baru ini, para prajurit Yonif 315/Garuda telah dilatih menembak runduk atau Sniper.

Latihan ini guna mempersiapkan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan ( Satgas Pamrahwan) di Papua.

Pasukan Setan memiliki kemampuan mengendus dan melacak musuh dengan baik.

Mereka dikenal setiap menjalankan operasi senyap dengan sempurna. Jago memanjat karena latihan mereka di gunung.

Sehingga tim ini dinilai cocok menyerang KKB yang menjadikan pegunungan sebagai markas.

Hebatnya lagi, mereka disebut ketika melakukan latihan, satu sama lain tidak saling kenal nama.  Ini membuat pasukan ini tidak terlihat dan terdeteksi juga menakutkan di medan perang seperti Kopassus.

Lantas apa itu Pasukan Setan?

Dikutip dari Tribunnewsmaker.com pasukan setan adalah julukan untuk Batalyon Infanteri 315/Garuda atau Yonif 315/Garuda saat awal pembentukannya.

Kehebatan pasukan setan pemburu KKB Papua, tak terdeteksi penglihatan dan jago eksekusi musuh
Kehebatan pasukan setan pemburu KKB Papua, tak terdeteksi penglihatan dan jago eksekusi musuh (Ilustrasi)

Melansir dari Wikipedia, pada tanggal 20 Agustus 1947 di daerah Cirebon terbentuk satu Kompi yang diberi julukan 'Pasukan Setan'.

Kompi ini sempat beberapa kali berganti nama, hingga akhirnya pada tanggal 1 April 1952 resmi diberi nama Batalyon 315/Garuda.

Sebelum menembak para prajurit dibekali materi teoritis tentang cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Prajurit dilatihkan agar kamuflase mereka tidak terdeteksi oleh pengelihatan musuh saat melaksanakan tugas observasi medan dan sasaran.

Kemudian para prajurit Yonif 315/Grd menjalani praktik langsung latihan menembak runduk di lapangan.

Mereka secara bergilir diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.

Senapan dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm.

Dengan bobot 6,82 kg, senapan ini memiliki panjang laras 650 mm yang di tambah dengan teleskop.

Dikutip dari Surya.co.id Perlu diketahui juga, prestasi pasukan Yonif 315/Garuda sangat moncer.

Pasukan ini hampir selalu berpartisipasi dalam melibas aksi pemberontakan di Indonesia.

Mulai dari pembersihan sisa-sisa G30S/PKI, penumpasan GAM di Aceh, hingga operasi Seroja di Timor Timur.

Melansir dari instagram resmi Kodam III Siliwangi, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto memeriksa kesiapan Satgas Yonif 315/Garuda pada Selasa (27/4/2021).

Mayjen TNI Nugroho didampingi sejumlah pejabat Kodam Siliwangi.

Di markas Gunung Batu, ia disambut oleh Danrem 061/Surya Kancana Brigjen TNI Achmad Fauzi dan Komandan Yonif 315/Garuda Letkol Inf Aryo Priyo Utomo Sudojo.

Dalam kunjungannya itu, Pangdam Siliwangi sempat mendengarkan pemaparan kesiapan personel dan material dari Danyonif 315/Garuda yang juga menjabat sebagai Dansatgas Pamrahwan.

Setelah mendengarkan pemaparan dari Danyonif 315/Garuda, Pangdam Siliwangi langsung melakukan pemeriksaan seluruh kesiapan personel dan perlengkapan tempur perorangan maupun perlengkapan Satgas yang akan dibawa ke daerah penugasan, Papua.

Pangdam III Siliwangi juga mengingatkan kepada seluruh Dankipur dan Danpos agar selalu memperhatikan anggotanya di daerah operasi.

Pangdam menyampaikan, seluruh pasukan yang ikut terlibat dalam operasi di daerah rawan harus menjaga soliditas dan nama baik satuan dan nama baik TNI.

Pangdam juga menegaskan, selama berada di daerah operasi seluruh pasukan harus saling menjaga satu sama lain, serta bertugas dengan penuh kewaspadaan.

"Seluruh prajurit Satgas Pamrahwan Yonif 315/Garuda agar Satgas Pamrahwan berangkat 400 dan kembali 400 prajurit lengkap bahkan berhasil sesuai harapan pimpinan," kata Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.

“Selamat bertugas, kami percaya para prajurit akan mampu melaksanakan tugas dengan baik, tugasmu penuh tantangan dan rintangan, tapi kaulah prajurit pilihan untuk bisa menyelesaikan tugas dengan baik,” kata dia.

Untuk diketahui, pasukan Yonif 315/Garuda itu baru sebelumnya juga telah menjalani latihan Pratugas Operasi Satgas Pamrahwan.

Mereka digembleng selama satu bulan sejak tanggal 27 Maret 2021 lalu di Bandung.

Selama latihan pratugas operasi, seluruh prajurit tempur TNI Angkatan Darat itu dilatih untuk bertempur dan patroli di hutan.

Latihan pratugas itu diharapkan menjadi bekal bagi para prajurit TNI AD itu ketika berlaga di daerah operasi rawan seperti Papua yang tingkat ancamannya cukup tinggi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved