Muswil PPP Sulsel
Hindari Konflik Kepentingan, Amir Uskara Pastikan Tak Masuk Formatur Muswil PPP Sulsel
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara memastikan dirinya tidak masuk formatur musyawarah wilayah partai kakbah Sulsel
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara memastikan dirinya tidak masuk formatur musyawarah wilayah partai kakbah Sulawesi Selatan.
Amir mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP tidak membolehkan elite DPP menjadi formatur muswil di daerah pemilihan masing-masing.
Menurutnya, hal itu dimaksudkan untuk menghindari konflik kepentingan dalam gelaran Musyawarah Wilayah.
Termasuk bagi Amir Uskara. Apalagi putra Ketua Fraksi PPP DPR RI itu maju bertarung memimpin PPP Sulsel.
"Saya sudah pastikan bukan saya, untuk menghindari konflik interest," kata Amir Uskara kepada wartawan di kediamannya Kabupaten Gowa, Minggu (25/4/2021) malam.
"Jadi sistemnya yang punya dapil, tidak boleh masuk sebagai formatur. Kita sudah atur demikian," ujar Amir.
Amir Uskara mencontohkan gelaran Musyawarah Wilayah PPP Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini.
NTB adalah daerah pemilihan Wakil Ketua Umum PPP Ermalena. Formatur perwakilan DPP yang ditunjuk adalah Amir Uskara, bukan Ermalena.
"Kemarin saya ke Muswil PPP NTB, dapil Ibu Ermalena," sambungnya.
Amir Uskara mengatakan DPP sebenarnya sudah menyiapkan nama untuk menjadi formatur perwakilan DPP.
Namun Amir mengatakan nama tersebut belum bisa disampaikan kepada publik saat ini.
Setiap Muswil, kata Amir, akan dibuka langsung oleh DPP.
Antara lain salah satu dari Ketua Umum Suharso Monoarfa, Sekretaris Jenderal Arwani Thomafi, ataupun Wakil Ketua Umum.
Dalam struktur DPP, PPP memiliki lima nama wakil ketua.
Antara lain Arsul Sani, Ermalena, Amir Uskara, Musyafa Noer, maupun Zainut Tauhid.