Piala Menpora 2021
Tetap Bangga! PSM Juara 4 Piala Menpora, Kontra PSS Kekalahan Satu-Satunya di Waktu Normal
PSM Makassar menyudahi turnamen pramusim Piala Menpora 2021 dengan status juara keempat
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar menyudahi turnamen pramusim Piala Menpora 2021 dengan status juara keempat.
Pertandingan terakhir perebutan juara tiga, Laskar Pinisi kalah tipis 2-1 atas PSS Sleman di stadion Manahan, Solo, Sabtu (24/4/2021) malam.
Hasil ini menjadi catatan satu-satunya kekalahan PSM di waktu normal.
Dalam tujuh laga yang dilakoni sejak fase grup, Yakob Sayuri cs mencatatkan lima hasil imbang, dan masing-masing satu kemenangan dan kekalahan.
Tentu hasil yang dicapai ini membuat publik pecinta sepakbola Makassar berbangga diri.
Bahkan tak berlebihan, jika penikmat sepakbola Tanah Air menaruh hormat kepada PSM.
Pasalnya, dalam turnamen yang digagas PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) ini PSM turun dengan kekuatan 100 persen lokal.
Anak asuhan Syamsuddin Batola mampu berbicara banyak hingga menjadi satu-satunya tim dengan skuat lokal yang menembus semifinal.
Direktur Utama (Dirut) PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, pun terang-terangan memuji skuat PSM.
“Ini sungguh luar biasa, PSM memiliki semangat tanding yang tinggi hingga bisa mencapai semifinal,” katanya beberapa waktu lalu saat bincang bola Tribun Timur.
Atas hasil ini PSM berhak menerima hadiah Rp500 juta. Plus fee setiap pertandingan yang sudah dilakoni Laskar di turnamen Piala Menpora 2021 ini.
Unggul Pemain
PSM dan PSS pada laga perebutan juara 3 ini sama-sama melakukan rotasi pemain.
Di kubu PSM, sejumlah pemain muda akademi dimainkan, termasuk Yance Sayuri, kembaran Yakob Sayuri yang bermain sebagai starter.
Sayangnya Yance yang dimainkan sebagai penyerang sayap harus ditarik pada menit 39 akibat cedera.
Benturan keras didapati Yance usai berduel dengan Fandri Imbiri, yang pada momen tersebut diganjar kartu merah (dua kartu kuning).
Sebelum kejadian tersebut PSM sudah tertinggal lebih dulu pada menit 35.
Gol PSS dicetak Irfan Jaya lewat titik putih.
Penalti yang didapat Elang Jawa julukan PSS lantaran Hasyim Kipuw melakukan pelanggaran di dalam area kotak penalti.
Meski unggul pemain, laga babak pertama berkesudahan dengan skor 1-0.
Memasuki babak kedua, Syamsuddin Batola mencoba melakukan perubahan strategi.
Intesitas serangan ditingkatkan, namun nampaknya lini depan PSM kebingungan sebab tak adanya pemain dengan tipikal playmaker yang menyusun strategi menyerang.
PSM baru bisa menyamakan kedudukan pada menit 59.
Sutanto Tan yang dipercaya mengeksekusi tendangan bebas dari luar kotak penalti, menciptakan gol cantik yang gagal ditepis eks kiper PSM, Miswar Saputra.
Sayangnya, usai menyamakan keunggulan PSM kembali menurunkan tempo serangan.
PSS yang bermain dengan mengandalkan serangan balik pada menit 65 kembali unggul lewat gol Irkham Zahrul.
Meyisakan 25 menit dalam waktu normal, PSM kembali mencoba mengejar ketertinggalan.
Mendekati akhir-akhir pertandingan para pemain bertahan bahkan ikut membantu serangan.
Stopper Laskar Pinisi, Erwin Gutawa, bahkan mendapatkan dua peluang emas.
Pertama yakni tanpa penjagaan ia mendapat bola liar dalam kotak penalti.
Hanya saja tendangannya diblok penjaga gawang.
Peluang kedua hadir lewat sepak pojok. Sundulannya hanya membentur tiang gawang.
Bahkan pada saat menyundul bola, pemain asal Bone, Sulsel ini harus beradu fisik dengan pemain belakang PSS.
Akibatnya, Erwin mengalami pendarahan pada bagian pelipisnya.
Debutan Grogi
Syamsuddin Batola mengakui kekalahannya kali ini tak terlepas dari adanya rotasi pemain yang dilakukan.
Sekedar diketahui sejumlah pemain muda masuk sebagai starter menggantikan beberapa pemain senior seperti Abdul Rachman yang dilarang bermain akibat akumulasi kartu kuning.
Begitupun Patrich Wanggai yang juga tak ada di daftar susunan pemain.
Serta Zulkifli Syukur yang hanya berada di bangku cadangan.
Sementara pemain muda yang dimainkan menurut Syamsuddin Batola masih bermain canggung.
Sebab mereka diantaranya adalah pemain akademi yang diberikan kesempatan bermain
“Ada pemain debutan yang kami coba, tidak maksimal jadi kita rotasi. Tapi memang kita ingin memberikan jam terbang untuk pemain muda,” katanya usai laga.
Terlepas dari itu semua, Syamsuddin Batola mengapresiasi seluruh pemainnya.
Kekalahan ini baginya menjadi catatan untuk timnya berbenah menyambut liga 1 2021.
“Inilah proses yang kami jalani, kita sudah cukup baik mencapai semifinal di Piala Menpora,” tutupnya.
Senanda dengan Syamsuddin Batola, Hasyim Kipuw yang didaulat sebagai kapten pada pertandingan ini juga mengakui keunggulan PSS. Baginya pertandingan berjalan dengan baik dan sportif meskipun ia menilai hadiah penalti PSS patut dipertanyakan.
“Selamat untuk PSS Sleman atas kemenangannya, seluruh pemain sudah berjuang hingga titik ini dan inilah hasil yang kami dapatkan,” katanya.(*)