KRI Nanggala
KRI Nanggala Hilang, Prabowo: Kita Akan Modernisasi Alutsista Kita
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan, akan melakukan modernisasi alutsista secepatnya di Indonesia.
Prabowo menambahkan, rakyat perlu mengetahui bahwa prajurit TNI harus menghadapi banyak tantangan untuk menjaga kedaulatan negara.
Setiap harinya pun prajurit TNI harus menghadapi bahaya.
Untuk itu Prabowo meminta kepada masyarakat untuk ikut mendoakan keselamatan awak kapal dan KRI Nanggala 402 bisa segera ditemukan.
"Tapi saya garis bawahi, biar rakyat juga tahu. Perjuangan anak-anak kita untuk menjaga kedaulatan negara itu sangat penuh dengan tantangan."
"Setiap hari mereka hadapi bahaya, karena itu kita mohon semua masyarakat kita berdoa bahwa masyarakat kita bisa temui dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ujar Prabowo.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah kerap dihadapkan dengan dilema antara memilih pembangunan kesejahteraan atau upaya menjaga pertahanan negara.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo dalam konferensi pers tentang Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 bersama Panglima TNI AL, di Badung, Bali.
Menurut Prabowo, alutsista di bidang pertahanan bisa dibilang sangat mahal.
"Alutsista di bidang pertahanan memang cukup mahal, bahkan bisa saya katakan sangat mahal. Karena itu pimpinan negara selalu dihadapkan dengan dilema."
"Harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan tapi menjaga kemampuan pertahanan supaya kedaulatan kita tidak diganggu," kata Prabowo dikutip dari tayangan Live Breaking News, Kompas TV, Kamis (22/4/2021).
Menanggapi hal tersebut, Prabowo menyebutkan bahwa presiden telah memerintahkannya untuk menyusun suatu master plan.
Bersama pimpinan TNI, Prabowo akan membuat suatu master plan 25 tahun.
Master plan tersebut, nantinya akan memberikan totalitas kemampuan pertahanan.
"Karena itu presiden pernah memerintahkan saya satu tahun yang lalu. Untuk bersama-sama pimpinan TNI menyusun suatu master plan."
"Beliau menghendaki suatu rencana induk 25 tahun yang memberi kepada kita satu totalitas kemampuan pertahanan," terang Prabowo.