Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Majene

Tunggu Janji Bupati, Penyintas Gempa Majene Bertahan di Tenda Darurat

Namun Lukman belum memastikan kapan relokasi itu dilaksanakan. Alasannya, tim appraisal baru turun untuk menentukan

Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/HASAN BASRI
Bupati Majene Lukman 

TRIBUN-TIMUR. COM, MAJENE - Ratusan warga dua kecamatan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, yang terdampak gempa bumi masih bertahan di tenda darurat.

Warga belum bisa pindah dan harus bertahan di tenda karena lahan yang dijanjikan pemerintah belum terealisasi.

Menurut  Bupati Majene, Lukman, pihaknya berjanji akan  berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan relokasi  terhadap warga terdampak gempa.

"Jika selesai dan ada hasil kesepakatan tentang harga tanah, maka kita eksekusi, " kata Lukman.

Namun Lukman belum memastikan kapan relokasi itu dilaksanakan. Alasannya, tim appraisal baru turun untuk menentukan dan menaksir harga tanah.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Majene mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk relokasi tersebut.

"InsyaAllah siap. Kita akan berusaha agar anggaran itu ada," kata mantan Wakil Bupati Majene beberapa waktu lalu.

Sekedar diketahui warga yang meminta di relokasi sekitar 10 dusun di dua kecamatan yakni Malunda dan Ulumanda.

Warga menginginkan relokasi karena perkampungan mereka sudah tidak layak huni pasca gempa 15 Januari 2021 lalu.

Seperti diungkapkan Warga Dusun Aholean, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Jamaluddin.

Warga setempat berharap pemerintah merelokasi mereka karena  mengganggap kampung halamanya tidak layak lagi menjadi tempat hunian.

"Tidak ada satupun yang berani tinggal disana, " Kata warga Dusun Aholeang, Kecamatan Malunda, Jamaluddin, Jumat (19/2/2021).

Jamaluddin memastikan mereka tidak akan kembali ke kampung halamannya dan lebih memilih tinggal di tempat pengungsian.

Harapan mereka satu satunya hanya kepada pemerintah untuk mencarikan lokasi atau tempat tinggal baru.

"Seadainya perkampungan disana tidak hancur, kami sangat berkeinginan kembali kesana, " Ujarnya.

Menurut Jamaluddin bahwa keinginan warga sudah disampaikan langsung kepada pemerintah setempat.

Di Dusun Aholean sendiri ada sekitar 60 keluarga yang bertahan di tenda pengungsian. Bukan hanya Aholean, beberapa Dusun lain bernasib sama.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved