Hari Kartini
Makna Hari Kartini Bagi Bupati Mamuju Sutinah Suhardi
Hj Sutinah Suhardi tak hanya menjabat sebagai bupati Mamuju, tapi juga sebagai Ketua Bhayangkari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Hj Sutinah Suhardi tak hanya menjabat sebagai bupati Mamuju, tapi juga sebagai Ketua Bhayangkari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kata bupati perempuan pertama di Mamuju dan Sulbar itu, menjadi bupati sekaligus menjadi bhayangkari tidak menjadi masalah.
"Dua-duanya bisa jalan, karena bhayangkari ini sudah melekat secara otomatis pada saya karena suami seorang Kapolres,"ujarnya.
Namun lanjut Sutinah, yang menjadi prioritas utama adalah tetap mengurus Mamuju yang diamahkan oleh rakyat kepadanya bersama Ado Mas'ud pada Pilkada 2020.
"Alhamdulillah saya bisa bagi waktu, kalau pas ada kegiatan bhayangkari saya pasti disana (Sukoharjo), diselesaikan semua lalu kembali lagi ke Mamuju,"katanya.
Bagi anak sulung mantan Bupati Mamuju dua periode itu, menjadi seorang pejabat di daerah sekaligus menjadi bhayangkari sudah bukan lagi hal yang baru.
"Sejak dulu saya bisa melaksanakan dua duanya. Menjadi ketua bhayangkari dan menjadi kepala dinas juga, yah tergantung kita bagaimana mengaturnya,"ucapnya.
Termasuk waktu untuk keluarga, kata Sutinah, jika tiba waktunya untuk keluarga, maka harus difokuskan untuk keluarga.
"Kesampinkan pekerjaan,"singkatnya.
Ia mengaku tidak pernah membawa pekerjaan kantor ke rumah.
"Begitu saya pulang dan bertemu dengan keluarga atau anak-anak di rumah, yah waktunya keluarga. Insyaallah semua bisa jalan, tergantung bagaimana kita mengatur waktu itu dalam satu kali 24 jam itu,"tuturnya.
Makna Hari Kartini Bagi Bupati Mamuju
Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, telah diperingati sejak lama.
Momentum Hari Kartini sebagai salah satu hari besar penanda perjuangan perempuan Indonesia dalam melawan tradisi kuno.
Dimana, wanita selalu ditempatkan dalam posisi pasif di kehidupan bermasyarakat.
Kartini hadir mengubahnya dengan perjuangan memberikan pendidikan pada perempuan-perempuan di sekitarnya.
Menurut Bupati Mamuju, Hj Sutinah Suhardi, Hari Kartini harus menjadi momen refleksi bagi perempuan-perempuan Indonesia sejauh mana perannya dalam ruang-ruang publik saat ini.
"Kita harus bisa mengambil semangat dari Raden Ajeng Kartini, bahwa perempuan-perempuan bukan hanya sebagai ibu rumah tangga saja,"kata Sutinah kepada tribun-timur.com, Rabu (21/4/2021).
Baginya, perempuan harus bisa mengambil peran-peran penting bagi di masyarakat maupun di pemerintahan.
Dia mencontohkan, dirinya sebagai Bupati Mamuju yang juga harus mengurus keluarga.
"Saya sebagai bupati perempuan pertama ini Mamuju, juga memetik semangat dari seorang Raden Ajeng Kartini, bahwa perempuan itu bisa sejajar dengan laki-laki,"ujarnya.
Menurutnya, yang membedakan perempuan dengan laki-laki hanya dari sisi kodratinya saja.
"Seperti melahirkan dan menyusui, tapi pada ruang-ruang yang lain kita bisa setara,"ucapnya.
Dia berharap, para perempuan-perempuan Mamuju bisa termotivasi dengan semangat Kartini.
"Kita harus perlihatkan bahwa perempuan juga bisa di ruang publik, bisa menjadi pejabat, buka hanya di dapur,"tuturnya.(tribun-timur.com)