Semifinal Piala Menpora
Usai Laga Semifinal Pertama, Pelatih Persija Soroti Lini Belakang PSM Makassar, Simak Penjelasannya
Menurutnya, Zulkifli Syukur cs bermain kokoh di sektor lini belakang, sehingga menyulitkan Marco Simic dan kawan-kawan
Penulis: Ilham Mulyawan Indra | Editor: Ilham Mulyawan Indra
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Usai Laga Semifinal Pertama, Pelatih Persija Soroti Lini Belakang PSM Makassar, Simak Penjelasannya.
Leg pertama babak semifinal antara PSM versus Persija Jakarta berakhir imbang denga skor kacamata alias 0-0, Kamis (15/4/2021) malam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Pelatih Persija, Sudirman menilai hasil imbang 0-0 adalah hasil yang adil.
Menurutnya baik timnya dan PSM sudah saling menyerang namun tidak ada satu pun gol yang tercipta.

Dia bilang, kedua tim sama-sama berusaha untuk memenangkan pertandingan, dan sama-sama bermain terbuka.
Satu hal yang ia soroti adalah pertahanan PSM.
Menurutnya, Zulkifli Syukur cs bermain kokoh di sektor lini belakang, sehingga menyulitkan Marco Simic dan kawan-kawan melakukan penetrasi untuk menciptakan gol.
“Saya pikir pertahanan PSM sangat kokoh. Mereka bermain dengan fanantik dan sangat ngotot,
"sehingga peluang-peluang yang kita dapatkan tidak berhasil dikonversi jadi gol, “ kata Sudirman usai pertandingan.
Dia sepakat, PSM maupun Persija menyajikan permainan terbuka saling menyerang.

Serta berusaha memaksimalkan peluang.
“Tapi memang kondisi lapangan yang licin menyulitkan kita dalam menyelesaikan peluang yang ada, “ ia menambahkan.
Meski demikian, pertandingan leg pertama akan ia jadikan bahan evaluasi untuk membuat strategi jitu.
Dipakai untuk kembali melawan Psm di leg kedua yang akan digelar di Stadion Manahan Solo pada Minggu (18/4/2021) besok lusa.
“Pada pertandingan leg pertama PSM tidak memberi ruang pada pemain-pemain kami untuk bisa menciptakan peluang di daerah kotak penalti mereka.
Tapi Mudah-mudahan di leg kedua nanti hal itu (soal peluang) bisa kita konversikan menjadi gol, “ terangnya.
Senada disampaikan pemain syaap Persija, Riko Simanjuntak.
Ia tak menampik harus menjalani pertandingan yang sangat berat.
“Selain hujan yang sangat deras, pertahanan dari PSM Makassar juga sangat kuat, itu yang membuat kita sangat kerepotan tadi, “ ungkap pemain lincah ini.
Beri Pelawanan Sengit
Syamsuddin Batolla pelatih PSM mensyukuri hasil imbang tersebut.
Bagaimanapun timnya yang hanya diperkuat pemain lokal, mampu memberi perlawanan sengit kepada Persija.
The Jak menurunkan kekuatan utama termasuk empat pemain asing Marko Simic, Rohit Chand, Yann Motta, dan Marco Motta.
"Pertandingan ini kami syukuri karena kami mendapatkan hasil draw.
"Kita tahu Persija tim solid, pemain-pemain semua punya nama, dan pemain asing,
sedangkan kita cuman mengandalkan pemain-pemain lokal, tapi itulah kerja kerasnya pemain-pemain saya akhirnya mendapatkan hasil draw," tuturnya.

Melihat situasinya di tengah pertandingan, Syamsuddin merasa hasil draw cukup tibatan harus mengambil risiko kebobolan dan lebih sulit menjalani leg kedua.
Oleh karenanya ia tak menginstruksikan anak-anak asuhnya lebih gencar menyerang ketika unggul jumlah pemain saat Marco Motta diusir wasit menit 83 karena menerima kartu kuning kedua berujung kartu merah.
"Setelah saya unggul pemain, Persija bahkan turun sampai daerah mereka untuk bertahan.
"Kami hati-hati dalam membangun serangan, saya ingin pelan-pelan karena mereka (pemain) berkumpul di tengah.
"Saya tidak mau gegabah menyerang-menyerang terus akhirnya kena counter attack, jadi itu yang saya instruksikan," paparnya.
Meski target awal tim ingin memenangkan pertandingan, skor 0-0 dirasa cukup.
Setidaknya PSM mendapat gambaran menuju leg kedua nanti bagaimana mereka harus bertindak mencari celah dari kekurangan-kekurangan Persija.
"Saya selalu setiap pertandingan ingin memenangkannya tapi kita tahu Persija juga bukan tim yang malah di atas kami,
"kalau dilihat dari materi pemain dia punya semua, jadi saya mensyukuri karena hasil draw ini yang saya harapkan," kata Syamsuddin. (*)