Tribun Toraja
Seperti Petarung MMA, Kerbau di Toraja Juga Diajak Olahraga Biar Kuat Berkelahi
adu kerbau atau dalam bahasa Toraja Mappasilaga Tedong merupakan tradisi masyarakat Toraja.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE - Anda tidak perlu heran jika berkunjung ke Toraja dan melihat kerbau berlari-lari di sekitar jalan raya, Kamis (15/4/2021).
Yap, membawa kerbau lari santai disekitar jalan raya lagi trend di Toraja.
Namun tak semua kerbau. Khusus kerbau petarung.
Lantas apa tujuannya ?
Menurut salah satu pecinta Tedong Silaga (adu kerbau) di Toraja, Beatrice Soyan, hal itu merupakan cara baru untuk melatih kerbau petarung.
Tujuannya, agar kerbau fight di arena dengan tubuh yang fit dan nafas panjang.
"Kerbau-kerbau petarung ini dibawa lari santai agar tubuhnya fit dan tahan nafas agar tak mudah mundur saat bertarung di arena," kata Beatrice.
Dikatakan, membawa kerbau lari santai tidak rutin dilakukan setiap hari.
Hanya dilakukan jelang kerbau petarung masuk arena atau di adu.
"Biasanya begitu, jelang masuk arena, tidak rutin," ucapnya.
Saat bertarung, sambungnya, dan kalah, biasa orang bilang kerbaunya kalah nafas.
"Paling sering dibawa lari santai oleh pawangnya pada sore hari," pungkasnya.
Sebagai informasi, adu kerbau atau dalam bahasa Toraja Mappasilaga Tedong merupakan tradisi masyarakat Toraja.
Adu kerbau tak terpisahkan dari ritual Rambu Solo' (kedukaan).
Kegiatan ini hadir sebagai hiburan untuk keluarga mendiang yang ditinggalkan.
Selain itu, sebelum jasad benar-benar dimakamkan, juga dilakukan pemotongan beberapa ekor kerbau.
Masyarakat Toraja percaya, kerbau bisa menjadi teman perjalanan bagi mereka yang dipanggil Tuhan.
